Jakarta (BMBPSDM)---Refleksi dan Proyeksi Kementerian Agama (Kemenag) bertujuan untuk muhasabah. Lesson learned mengenai berbagai hal yang kurang di tahun-tahun sebelumnya. 

Mengutip ucapan Menteri Agama, Kepala Badan Litbang dan Diklat Suyitno menegaskan agar tidak anti kritik.

“Sesuai arahan Menteri Agama untuk tidak anti kritik. Artinya selalu bermuhasabah guna melihat kekurangan diri, sehingga tahu apa yang perlu diperbaiki,” ungkapnya saat memberikan laporan pada Pembukaan Expo Harmoni dalam Keberagaman di Jakarta, Jumat (27/12/2024).

Selain itu, lanjut Kaban, terdapat pula poin refleksi untuk meredesain tahun 2025 dengan baseline pencapaian tahun 2024. “Oleh karena itu, kami mengusung tema Harmoni dalam Keberagaman,” katanya.

Menurut Kaban, terdapat pula ekspo yang memamerkan berbagai produk dari seluruh unit kerja eselon I di lingkungan Kementerian Agama. “Ada juga pameran lukisan tentang moderasi beragama yang merupakan hasil kerja sama antara Badan Litbang dan Diklat Kemenag dengan ISI Yogyakarta,” ucapnya.

Lebih lanjut, Kaban memaparkan rangkaian acara yang akan dilaksanakan seperti pemberian penghargaan kepada lembaga yang berkontribusi aktif dan inovatif dalam memajukan moderasi beragama. “Kami juga akan mengukuhkan 5.000 Relawan Moderasi yang hadir secara virtual,” pungkasnya.

Kegiatan dihadiri dan dibuka oleh Penasihat DWP Kemenag Helmi Nasaruddin Umar. Hadir pula para pejabat eselon II dan anggota DWP Kementerian Agama.

(Dewi Indah Ayu D)