On-Going Evaluation Jadi Sorotan, BMBPSDM Kemenag Genjot Kualitas Program dan Anggaran

Jakarta (BMBPSDM)---Evaluasi merupakan perangkat untuk menjadi pijakan dalam melangkah ke depan agar tetap berada pada koridor-koridor yang sesuai. Baik dari sisi struktur perencanaan maupun dari sisi peraturan.
“Dalam literatur, evaluasi dilakukan pada tiga fase, yaitu ex-ante evaluation, on-going evaluation, dan ex-post evaluation. Pada saat ini, kita berada pada tahap evaluasi yang sedang berlangsung,“ ungkap Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM (Kaban BMBPSDM) Kemenag Muhammad Ali Ramdhani di Jakarta, Senin (14/4/2025).
Tahap pertama, kata Kaban Dhani, ex-ante evaluation yakni evaluasi terhadap perencanaan. Sebuah rencana harus diukur dan ditakar, jangan sampai terjebak pada istilah ‘bak pungguk merindukan bulan’.
“Rencana harus realistis, dengan kajian yang mempertimbangkan berbagai hal seperti kemampuan, waktu, dan lain-lain,“ tuturnya saat memberikan arahan pada Koordinasi Penyusunan Laporan Kinerja dan Program Triwulan I Tahun 2025 tersebut.
Kedua adalah on-going evaluation, yakni evaluasi di tengah perjalanan pelaksanaan. Dan terakhir adalah ex-post evaluation, evaluasi di akhir kegiatan.
“Hari ini, kita berada pada fase kedua—on-going evaluation—yang menjadi perangkat penting untuk membaca banyak hal. Berbicara soal SAKIP, kita bisa memahaminya sebagai tolok ukur untuk menengok sejauh mana keselaras antara realisasi dengan rencana strategis, rencana tahunan, dan sebagainya,” katanya.
Lebih lanjut, Kaban Dhani mengingatkan bahwa PROTAS dan Asta PROTAS Kementerian Agama harus menjadi orientasi dalam menyusun program. Ia juga mengimbau agar dapat membaca indikator-indikator yang menjadi tolok ukur keberhasilan organisasi.
“Sudah saatnya kita menengok titik-titik lemah di triwulan pertama ini. Dan, di triwulan berikutnya penyerapan anggaran harus dipercepat,“ paparnya.
Sebagai pimpinan, ungkap Kaban Dhani, kita harus tahu bagaimana IKPA ini dinilai. ”Terkadang kita perlu membuat pilihan strategis dengan mengorbankan satu hal demi meraih nilai lebih pada aspek yang bobotnya lebih besar,“ tuturnya.
“Oleh karena itu, saya harap angka-angka yang muncul bisa kita pecah menjadi komposit-komposit penilaian. Jika ingin mencapai nilai tinggi maka perlu dilihat keunggulan, kelemahan, dan saling belajar satu sama lain,” imbuhnya.
Terakhir, Kaban Dhani menyampaikan apresiasi kepada seluruh satker BMBPSDm karena seluruh nilai-nilai yang diperoleh berada di atas 80. “Artinya, secara umum kita telah memenuhi berbagai indikator dan kriteria objektif, karena penilaian dilakukan oleh sistem yang divalidasi oleh pemeriksa internal maupun eksternal, seperti Inspektorat Jenderal dan BPK,” pungkasnya.
Pada momen tersebut, diberikan pula penghargaan kepada satker/unit di lingkungan BMBPSDM Kementerian Agama yang telah mengukir prestasi pada tahun 2024.
Satuan Kerja Dengan Nilai Kinerja Anggaran (NKA) Terbaik Tahun 2024
1. Balai Diklat Keagamaan Jakarta sebagai Satuan Kerja Dengan Nilai Kinerja Anggaran (NKA) Tahun 2024 Terbaik Pertama (99,53)
2. Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin sebagai Satuan Kerja Dengan Nilai Kinerja Anggaran (NKA) Tahun 2024 Terbaik Kedua (99,00)
3. Balai Diklat Keagamaan Medan sebagai Satuan Kerja Dengan Nilai Kinerja Anggaran (NKA) Tahun 2024 Terbaik Ketiga (98,75)
Satuan Kerja Dengan Laporan Kinerja (LKJ) Terbaik Tahun 2024
1. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) sebagai Satuan Kerja dengan Laporan Kinerja (LKJ) Tahun 2024 Terbaik Pertama (94,84%)
2. Balai Diklat Keagamaan Bandung sebagai Satuan Kerja dengan Laporan Kinerja (LKJ) Tahun 2024 Terbaik Kedua (94,74%)
3. Balai Diklat Keagamaan Surabaya Sebagai Satuan Kerja dengan Laporan Kinerja (LKJ) Tahun 2024 Terbaik Ketiga (94,42%)
Hadir pada kesempatan tersebut, Sekretaris BMBPSDM Kemenag Ahmad Zainul Hamdi, Kepala Pustrajak Pembangunan Bidang Agama Jaja Jaelani, Kepala Pusbangkom Manajemen Kepemimpinan dan Moderasi Beragama Syafi’i, para pejabat eselon III, dan pejabat fungsional di lingkungan BMBPSDM Kementerian Agama.
(Dewi Indah Ayu D)