PARTAI POLITIK BERNUANSA AGAMA DALAM ERA REFORMASI DI JAKARTA (Partai Keadilan)

26 Feb 2007
PARTAI POLITIK BERNUANSA AGAMA DALAM ERA REFORMASI DI JAKARTA (Partai Keadilan)

PARTAI POLITIK BERNUANSA AGAMA DALAM ERA REFORMASI DI JAKARTA 

(Partai Keadilan) 

Oleh: Moh. Khafid dan Hj. Asma Ghazali 

Departemen Agama RI
Proyek Penelitian Keagamaan
Badan Penelitian dan Pengembangan Agama
Jakarta 1999/2000

 

Berkembangnya partai Islam memang tidak bisa dipisahkan dari aspek historis, sosiologis dan politis bangsa Indonesia. Awal berkembangnya organisasi Islam modern, dapat kita lihat pada Serikat Dagang Islam (SDI), yang masih bergerak di bidang ekonomi dan perdagangan, terutama batik. Kemudian berdiri Muhammadiyah pada tahun 1912, Nahdlatul Ulama (NU di tahun 1926) dan seterusnya mewarnai peta politik umat Islam sampai saat ini. Oleh karena itu, melihat sejarah berdirinya lembaga sosial keagamaan di Indonesia barangkali menjadi fenomena khas umat Islam di Indonesia. Kenyataan sosiologisnya, masing-masing lembaga sosial keagamaan tersebut telah mempunyai segmen kulturalnya masing-masing, dimana segmentasi kultural tersebut pada gilirannya telah membentuk ciri dari masing-­masing lembaga sosial keagamaan tersebut.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi perkembangan partai-partai agama atau bernuansa agama dalam era reformasi. Secara Khusus ingin mendeskripsikan partai agama atau bernuansa agama dalam era reformasi, dalam hal ini Partai Keadilan di DKI Jakarta.

Penelitian bersifat kualitatif. Data dan informasi diperoleh melaui studi dokumentasi, pengamatan terlibat, serta wawancara sejumlah tokoh kunci dengan menggunakan pedoman wawancara, baik di tingkat pusat maupun di wilayah Jakarta.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Partai Keadilan merupakan salah satu aset umat Islam dan bangsa Indonesia yang cukup menjanjikan bagi pembangunan bangsa di masa depan. Partai ini berupaya menjadikan moral agama sebagai moral universal yang mesti diterapkan dalam seluruh dimensi kehidupan. Pertimbangan moral akan selalu menjadi tonggak dalam program dan aktivitasnya.

Sekalipun partai ini berasaskan Islam, tetapi tidak bertujuan mendirikan negara Islam melainkan ingin mewujudkan negara dan bangsa Indonesia yang adil dan makmur diridhoi Allah swt. Pemberlakuan nilai-nilai agama dalam seluruh aspek kehidupan dinilai lebih penting daripada sekedar menjadikan agama sebagai dasar negara ataupun menetapkan agama resmi negara.

Pada Pemilu 1999, Partai Keadilan belum genap berusia satu tahun. Perolehan suara pada Pemilu tersebut secara kuantitatif tidak mencapai target yaitu kurang dari dua persen. Namun, secara kualitatif target yang ditetapkan dapat tercapai yaitu di tingkat nasional menduduki urutan ke tujuh dan di tingkat DKI urutan ke lima.***

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI