Pengajian DWP Kementerian Agama, Relasi Kesalingan Laki-laki dan Perempuan

27 Feb 2024
Pengajian DWP Kementerian Agama, Relasi Kesalingan Laki-laki dan Perempuan
Pengajian rutin bulanan Dharma Wanita (DWP) Kementerian Agama RI di Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Dharma Wanita (DWP) Kementerian Agama RI menggelar kegiatan pengajian rutin bulanan, dan kali ini yang menjadi panitia pada acara tersebut adalah Dharma Wanita Unsur Pelaksana Badan Litbang dan Diklat. Dengan mengusung tema “Hikmah Isra Mi’raj bagi Relasi Kesalingan Laki-laki & Perempuan,” kegiatan ini dilakukan secara hybrid (online dan offline).

 

Rangkaian kegiatan pengajian rutin bulanan dimulai dengan pembacaan selawat oleh Tim Selawat DWP Balitbang Diklat yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Mars DWP Kemenag RI.

 

Prosesi rangkaian acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an serta laporan Ketua UP DWP Balitbang Diklat Kemenag, Kiptiah Suyitno.

 

“Melalui tema ini, semoga dapat membuka wawasan dan memberikan pemahaman kepada kita bagaimana agama Islam memberikan dasar-dasar kesalingan yang memosisikan peran antara laki-laki dan perempuan,” ucap Ketua UP DWP Balitbang Diklat, Kiptiyah Suyitno dalam sambutannya, di Jakarta, Selasa (27/2/2024).

 

Kegiatan ini turut dihadiri juga oleh penasihat DWP Kemenag RI, Eny Retno Yaqut. Dalam sambutannya, Eny Retno menyampaikan bahwa melalui tema yang diusung diharapkan nantinya para hadirin mampu memahami serta mencegah relasi kuasa yang timpang antara laki-laki dan perempuan di lingkungan masyarakat.

 

“Kali ini mungkin kita tidak akan membahas atau mengulas kembali perjalanan nabi dalam Isra Mi’raj. Akan tetapi, lebih kepada bagaimana kita memaknai peristiwa ini dalam relasi antara laki-laki dan Perempuan,” ujar Eny Retno. 

 

Kegiatan inti, yaitu tausiah dan doa diisi oleh Dr. KH. Faqihuddin Abdul Kodir. Sebagai seseorang yang berkecimpung dalam isu tentang Islam dan gender, Kang Faqih sapaan akrabnya, menyoroti permasalahan penting dari relasi laki-laki dan perempuan di masa sekarang.

 

“Ketika kita setuju amal baik adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah maka cara itu harus bisa dilakukan laki-laki dan perempuan. Meskipun ada perbedaan tetapi itu tidak menyurutkan iman dan amal untuk terus berkiprah dalam hal kebaikan di dunia bagi diri, keluarga, negara, maupun masyarakat,” tegas Kang Faqih

 

Kegiatan selanjutnya dilakukan dengan sesi tanya jawab yang dibagi menjadi dua. Kemudian, ditutup dengan melakukan foto bersama pada masing-masing unit pelaksana. (Nova/bas/sri)

   

 

Penulis: Nova
Sumber: Nova
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI