Perumusan Outlook Kemenag 2024, Ini Usulan Inovasi Haji dan Umrah

13 Jan 2024
Perumusan Outlook Kemenag 2024, Ini Usulan Inovasi Haji dan Umrah
FGD Perumusan Outlook Kemenag 2024 bersama Ditjen PHU di Jakarta, Jumat (12/1/2024).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Outlook Kemenag 2024 sangat penting dan strategis untuk menjadi panduan kerja Menag yang diturunkan kepada pejabat di bawahnya. Sebab outlook berisi rencana-rencana yang akan direalisasikan, khususnya program dan kegiatan yang dilakukan.

 

“Outlook Kemenag ditunggu oleh publik karena bagian dari bentuk nyata pengabdian kementerian/lembaga kepada masyarakat,” ujar Direktur Bina Haji Arsyad Hidayat saat menyampaikan paparan pada FGD Perumusan Outlook Kemenag 2024 di Jakarta, Jumat (12/1/2024).

 

Menurutnya, selain program yang telah berhasil dilaksanakan pada tahun 2023, terdapat beberapa program baru yang diusung oleh Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) pada tahun 2024. Inovasi tersebut sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.

 

“Seluruh unit eselon II yang ada di Ditjen PHU berupaya membuat program kegiatan yang mengarah pada peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat, khususnya jemaah haji. Pertama, kami mengusung program yang bertujuan mendorong istitha'ah kesehatan jemaah haji,” ungkap Arsyad.

 

“Hal ini kami lakukan sebagai respons dari tingginya angka kematian jemaah haji tahun lalu. Oleh karena itu, diperlukan strategi dan langkah khusus,” imbuhnya.

 

Kementerian Agama mendorong dan menguatkan istitha'ah kesehatan jemaah haji bisa menjadi salah satu upaya untuk menekan angka kematian jemaah haji.

 

Kedua, program kemandirian jemaah haji. Program tersebut berkaitan dengan kemandirian dalam beribadah maupun kemandirian dalam menggunakan sarana dan prasarana yang tersedia. Termasuk mandiri dalam kondisi tertentu, seperti tersesat atau terlepas dari rombongannya.  

 

“Program kemandirian ini akan kami sosialisasikan melalui intensifikasi dan reformulasi manasik haji. Ke depan, manasik haji tidak hanya berbicara soal persiapan ibadah saja, tetapi akan diajarkan juga cara membaca aplikasi atau mengatasi kondisi tertentu,” paparnya.

 

“Terakhir, program manasik juga akan berupaya mendorong agar jemaah haji lebih bugar melalui pelatihan fisik yang dirancang khusus,” tambahnya.

 

Ketiga, program haji ramah lansia mendapat respons yang baik dari publik. Untuk meningkatkan kualitas layanan, Ditjen PHU telah melakukan evaluasi guna menghadirkan berbagai inovasi.

 

Program berikutnya, lanjut Arsyad, berkaitan dengan digitalisasi pelaksanaan rekrutmen dan pelayanan petugas haji. Hal tersebut, sebagai upaya transformasi transparansi informasi dalam proses seleksi petugas haji.

 

“Ini upaya untuk menepis anggapan bahwa rekrutmen petugas haji dilakukan secara tertutup dan terbatas. Maka informasi ini kami sebarkan di ruang publik secara terbuka, artinya memberikan akses kepada publik untuk turut serta melayani jemaah haji,” tuturnya.

 

“Kondisi ini berlaku pula untuk rekrutmen petugas haji di Arab Saudi, termasuk bentuk laporan berbasis digital melalui aplikasi,” lanjut Arsyad.

 

Terakhir, Arsyad berharap agar Outlook Kemenag 2024 dapat memberikan informasi menyeluruh mengenai layanan yang diberikan kepada masyarakat. Selain itu, outlook juga menjadi bentuk transparansi informasi mengenai program kerja yang berkaitan dengan penggunaan anggaran.

 

Outlook juga perlu menampilkan Moderasi Beragama sebagai solusi bagi kehidupan keagamaan masyarakat Indonesia, khususnya pada tahun politik saat ini. Artinya, outlook bisa memberikan gambaran atau panduan untuk menjaga netralitas politik,” pungkasnya.

 

Diad/Sr

Penulis: Dewi Indah Ayu D
Sumber: -
Editor: Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI