Pesan dari Manado: Tantangan Pendidikan dan Moderasi Beragama di Era Digital

22 Mar 2024
Pesan dari Manado: Tantangan Pendidikan dan Moderasi Beragama di Era Digital
Kaban Suyitno memberikan kuliah umum di IAIN Manado, Sulawesi Utara, Kamis (21/3/2024).

Manado (Balitbang Diklat)---Tantangan yang dihadapi perguruan tinggi dalam menghadapi era digital, di antaranya adalah generasi Z yang menjadi 'internetholic' dengan eksplorasi internet sejak dini. Kunci sukses bagi mereka adalah rasa ingin tahu dan kecakapan teknologi, serta perhatian terhadap isu-isu global.

 

“Selain itu, generasi ini juga cenderung peduli terhadap isu-isu global atau lingkungan, lebih menyukai pola komunikasi visual daripada narasi, menjadi konsumen yang lebih kritis dan emosional daripada fungsional, serta lebih memilih produk berdasarkan tren daripada diskon,” ujar Suyitno, di Manado, Kamis (21/3/2024).

 

Kepala Balitbang Diklat Kemenag RI Suyitno menyampaikan hal tersebut saat menjadi dosen tamu memberikan kuliah umum untuk seluruh civitas akademika dan ratusan mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Manado, Sulawesi Utara.  

 

Dengan tema "Penguatan Moderasi Beragama dan Masa Depan Indonesia,” Suyitno menyampaikan tantangan yang dihadapi saat ini bukan hanya terkait dengan pembelajaran konvensional, tetapi juga dengan pergeseran paradigma mahasiswa yang lebih mengandalkan internet sebagai sumber informasi utama. 

 

"Tantangan bagi mahasiswa generasi Z saat ini adalah penggunaan internet sebagai pusat aktivitas utama dan pembelajaran," kata Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini.

 

Dalam upaya menghadapi tantangan ini, Suyitno menekankan perlunya fleksibilitas dalam menginsersi moderasi beragama ke dalam perkembangan dunia maya. Menurutnya, penting peran dosen, mahasiswa, dan seluruh komunitas kampus menjadi pelopor moderasi beragama di dunia maya dengan menyebarluaskan toleransi dan perdamaian.

 

Suyitno juga mengungkapkan bahwa Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama telah melakukan insersi moderasi beragama dengan sasaran generasi Z melalui film, musik, dan komik. Dia juga menyoroti tantangan perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pada generasi Z.

 

Tantangan kemanusiaan dan kebangsaan juga tidak luput dari perhatian Suyitno, yang menekankan pentingnya memperkuat esensi ajaran agama dalam kehidupan masyarakat serta merawat keindonesiaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

Dalam sambutannya, Rektor IAIN Manado, Ahmad Rajafi, mengapresiasi kegiatan ini sebagai forum penting untuk membahas pentingnya moderasi beragama dalam menyongsong masa depan Indonesia yang lebih baik. Rajafi mengajak semua pihak untuk memahami secara mendalam peran moderasi beragama dalam konteks keberagaman Indonesia.

 

Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih luas tentang pentingnya penguatan moderasi beragama dalam membangun Indonesia yang toleran, damai, dan berkeadilan. (Barjah/bas/sri)

 

 

Sumber: Abdul Muis

 

Penulis: Barjah
Sumber: Abdul Muis
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI