Pesan Spiritual Ramadan: Kebutuhan Jasmani dan Rohani Harus Seimbang

18 Mar 2025
Pesan Spiritual Ramadan: Kebutuhan Jasmani dan Rohani Harus Seimbang
Pusbangkom MKMB menggelar Orientasi Kebijakan Baru (OKB) Tahun 2025 di Ciputat, Senin (17/3/2025).

Ciputat (BMBPSDM)---Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen, Kepemimpinan dan Moderasi Beragama (Pusbangkom MKMB) menghelat Orientasi Kebijakan Baru (OKB) Tahun 2025. Kegiatan mengangkat tema “Orientasi Kebijakan Baru dan Menata Mental Health: ‘Work Life Balance’.

 

Kepala Pusbangkom MKMB Syafi’i menyatakan rangkaian kegiatan OKB yang dilaksanakan bersamaan dengan momentum Ramadan, maka kegiatan ini dikemas dalam bentuk mengisi spiritualitas dan memantik spiritual kita agar mencapai tingkat keseimbangan manusia.

 

“Tema yang diambil sangat tepat yaitu Menata Mental Health: ‘Work Life Balance.’ Jadi yang paling ideal adalah ketika kita mencapai keseimbangan dan puasa menyediakannya,” ujar Syafi’i di Kampus Pusbangkom MKMB Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (17/3/2025).

 

Di luar bulan puasa, lanjut Kapus Syafi’i, setiap keinginan biasanya dituruti. “Mau makan apa saja, kapan saja, kalau mulut sudah mau senantiasa kita turuti. Demikian juga dengan keinginan-keinginan yang lain,” tuturnya.

 

“Maka pada bulan Ramadan, kita perlu mengondisikan supaya keinginan-keinginan yang di luar bulan puasa bisa dikendalikan,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut, Kapus Syafi’i menegaskan bahwa ada keseimbangan yang terjadi. “Allah menciptakan alam semesta ini supaya tertata dengan menggunakan hukum keseimbangan,” ucapnya.

 

Hal tersebut, sesuai firman Allah Swt. dalam Q.S. 55 ayat 8: "أَلَّا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ" (Allā taṭhghū fī al-mīzān) - "Agar kamu jangan merusak keseimbangan itu." Ayat ini mengingatkan manusia agar tidak melampaui batas dan merusak keseimbangan yang telah Allah ciptakan,” paparnya.

 

Tata surya beredar teratur seperti ini, lanjut Syafi’i, juga karena hukum keseimbangan yang sudah didesain sedemikian rupa oleh Allah.

 

Syafi’i mengingatkan, agar hidup mencapai kesempurnaan dan ketenangan, sebagai manusia harus seimbang. “Kebutuhan jasmani dan rohani itu harus seimbang. Fisik, mental harus seimbang,” katanya.

 

Terakhir, ia mengatakan puasa mengajarkan keseimbangan yang selama ini selalu menuruti keinginan-keinginan duniawi. Jika urusan kejiwaan itu tinggi sekali maka urusan spiritualitas amblas. Oleh karena itu, jika urusan spiritualitasnya ditingkatkan, urusan kejiwaannya perlu diturunkan agar seimbang.

 

“Manfaatkan puasa bulan Ramadan dengan sebaik-baiknya untuk menyeimbangkan urusan kejiwaan dan spiritualitas kita,” pungkas Syafi’i.

 

Narasumber kegiatan ini dari ESQ lisenced Arief Rahman Saleh, Muhammad Rais Razali dan dari Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Abdul Mujib. Hadir juga Kabag TU Pusbangkom MKMB Nilam Nur Azizah.

 

(Rahmi Siregar)

 

Penulis: Rahmi Siregar
Sumber: Pusbangkom MKMB
Editor: Dewi Indah Ayu D.
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI