Tangerang (Balitbang Diklat)---Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI menyelenggarakan Penyusunan Policy Paper Pendidikan Agama dan Keagamaan. Kegiatan berlangsung di Serpong pada 27 s.d 29 Oktober 2022.

Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Mohsen menyampaikan bahwa Penyusunan policy paper ini merupakan bagian penting dalam proses sebuah penelitian, terutama yang akan menyangkut pada penelitian kebijakan.

“Sebuah hasil riset akan menjadi sumber informasi dalam pengambilan sebuah kebijakan, maka kebijakan-kebijakan yang akan dibuat harus mengacu pada hasil riset tersebut,” ujar Mohsen di Serpong, Kamis (27/10/2022).

Lebih lanjut, Mohsen juga menyampaikan bahwa hasil sebuah penelitian terkadang kurang mampu menjadi acuan oleh pengambil kebijakan. Hal ini dikarenakan proses diseminasi yang dilakukan hanya pada sebagian saja, sehingga banyak hasil riset yang tidak dapat dipertimbangkan. Maka hal ini bisa menjadi tanda adanya gap antara peneliti dan pengambil kebijakan.

“Pada realitanya kita masih sering menemukan hasil riset yang belum dipertimbangkan oleh para pengambil kebijakan, maka ini menjadi fokus kita untuk mengatasi gap antara peneliti dengan pengambil kebijakan,” katanya.

Pada kesempatan itu juga Mohsen menyampaikan pesan apresiasi Kaban Suyitno kepada segenap Tim Pusat Dua karena telah maksimal dalam kinerjanya dengan tingkat serapan mencapai 87%. “Apresiasi yang diberikan Kaban Suyitno harus kita pertahankan dengan terus menjaga dan meningkatkan kualitas kita,” ungkap Mohsen.

Mengakhiri paparannya Mohsen menyampaikan bahwa adanya kegiatan penyusunan ini bertujuan untuk dapat menyelesaikan penyusunan policy paper dengan berdasarkan evaluasinya. ”Dengan terselenggarakannya pertemuan ini diharapkan dapat menyelesaikan penyusunan policy paper yang tentunya mengacu dari evaluasi yang sudah ada,” tandas Mohsen.

Hadir dalam kegiatan Penyusunan Policy Paper Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Tahun 2022 peserta dari Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Sekretariat Badan Litbang dan Diklat, Universitas Al-Azhar Indonesia, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.[]

Faturrahman/diad