Puslitbang Penda Gelar Seminar Pendidikan Moderasi Beragama bagi Tenaga Pendidik dan Kependidikan

23 Des 2022
Puslitbang Penda Gelar Seminar Pendidikan Moderasi Beragama bagi Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Kepala Puslitbang Penda Dr. Mohsen, M.M. (kiri) membuka kegiatan Seminar Pendidikan Moderasi Beragama bagi Tenaga Pendidik dan Kependidikan di Semarang, Kamis (22/12/2022).

Semarang (Balitbang Diklat)---Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan (Penda) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menggelar kegiatan Seminar Pendidikan Moderasi Beragama bagi Tenaga Pendidik dan Kependidikan. Kegiatan seminar yang diselenggarakan pada 22 Desember ini bertempat di Hotel Rooms Inc Semarang, Jl. Pemuda No.150, Sekayu, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Kepala Puslitbang Penda Dr. Mohsen, M.M. dalam pembukaannya mengatakan moderasi beragama menjadi salah satu icon program Kementerian Agama. “Salah satu sasaran strategisnya adalah bidang pendidikan agama dan keagamaan. Hal itu karena bidang ini dianggap sangat krusial sekaliguspaling prospektif dalam menentukan performa budaya bangsa ini di masa yang akan datang,” ujarnya.

Selanjutnya, Mohsen mengatakan seminar ini bertujuan: pertama, meningkatkan kontribusi Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan dalam mempromosikan penguatan kebijakan moderasi beragama di lembaga pendidikan. Kedua, menjaring berbagai informasi dan masukandari para teoritisi dan praktisi pendidikan dalam upaya mendukung pengembangan kebijakan moderasi beragama di sekolah. Ketiga, merumuskan pokok-pokok pikiran pengembangan progam moderasi beragama di lembaga pendidikan agama dan keagamaan.

Kegiatan ini diikuti 100 orang peserta, terdiri dari unsur madrasah, pesantren, dan perguruan tinggi. Hadir sebagai narasumber Dr.H.M. Shidqon Prabowo, SH, MH. dan Dr. Sunarto, SH, M.Si, yang menyoroti implementasi moderasi beragama di ranah pendidikan. Narasumber lainnya yaitu Dr. KH. Imam Fadhilah, M.Si dan Azil Maskur, SH, MH, yang membahas tentang urgensi moderasi beragama dalam kurikulum pendidikan. (Sri Hendriani/bas)

 

Penulis: Sri Hendriani
Editor: Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI