Puslitbang Penda Inisiasi Penandatanganan Kontrak Penelitian Kompetitif Berbasis Keluaran
Jakarta (9 Maret 2021). Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan (Puslitbang Penda) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menginisiasi Penandatanganan Kontrak Penelitian Kompetitif Berbasis Keluaran (SBKU) Pendidikan Agama dan Keagamaan 2021. Penandatanganan digelar di Hotel Ibis Styles Jl KH Zainul Arifin No 5-7 Petojo Utara, Jakarta Pusat, Selasa (09/03).
Kepala Puslitbang Penda Sunarini dalam laporannya mengatakan, bahwa kegiatan penelitian SBKU 2021 ini dimulai sejak 2020. Mulai dari penetapan tema hingga pengumuman. Dari sekitar 360 proposal yang masuk lalu diseleksi hingga dua kali. Akhirnya, menyisakan 10 proposal hingga diterbitkannya SK Kepala Badan Litbang dan Diklat yang menetapkan kesepuluh proposal tersebut untuk mendapatkan pembiayaan penelitian.
“Hari ini, kita akan melakukan penandatanganan kontrak penelitian yang akan mengikat antara Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan sebagai penyelenggara dan Bapak Ibu peserta sebagai pelaksana penelitian untuk melaksanakan penelitian yang proposalnya kemarin telah dinilai dan ditetapkan,” papar Rini, sapaan akrabnya.
Dari 10 peserta, lanjut Rini, ada satu yang tidak bisa hadir langsung sehingga mengikuti acara ini melalui streaming Zoom karena sedang menjalani isolasi mandiri. Untuk dokumen-dokumen kontraknya akan dikirimkan. Namun, sembilan yang lainnya hadir.
“Kedua, dari 10 peserta yang ada ini terdiri atas empat paket penelitian dari Jawa Timur. Lalu dari Serang, Manado, Jogja dan Kalsel masing-masing satu paket. Dari Jakarta dua paket,” paparnya.
Rini menambahkan, para pembimbing yang ditunjuk untuk mendampingi para peneliti juga hadir langsung pada kesempatan tersebut. Selain membimbing secara substansi, para pembimbing ditugasi untuk memastikan supaya penelitian ini sesuai tujuan renstra Kemenag.
“Selain itu, juga menjadi bagian dari hasil kerja minimal (HKM) para peneliti Puslitbang Penda yang ditunjuk menjadi pembimbing. Kami berharap, pada semester 1 tepatnya pada Juni, penelitian ini sudah selesai,” tandasnya.
Persaingan Ketat
Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Achmad Gunaryo, dalam arahannya mengucapkan selamat kepada seluruh peserta yang terpilih dalam penelitian SBKU ini. Ia mengakui bahwa proposal yang terpilih merupakan proposal pilihan yang sesuai visi-misi Balitbang Diklat Kemenag.
“Ini merupakan sesuatu yang tidak gampang. Karena persaingan demikian ketat. Karena itulah maka saya percaya bahwa Bapak Ibu akan mampu menyelesaikan tepat pada waktunya,” kata Kaban.
Pria asal Demak Jawa Tengah ini yakin bahwa proses ini telah dilaksanakan oleh tim secara profesional untuk menentukan para peserta untuk menjadi pemenang dalam pelaksanaan penelitian SBKU.
Menurut Kaban, ada beberapa hal yang tidak diketahui oleh para peserta terkait proposal penelitiannya. Sebagian mungkin merasa proposalnya sudah bagus. Akan tetapi, ternyata tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh organisasi pemberi dana.
“Jadi, ke depan siapapun yang hendak mengajukan proposal, kita seharusnya memahami visi-misi dari organisasi itu apa. Jika kita memahaminya, tentu akan mempengaruhi bahasa dalam proposal. Kalau metode penelitian, saya rasa netral. Tapi tujuan penelitian itu yang penting,” terangnya.
Karena itulah, Kaban yakin para peserta telah mengetahui hendak ke mana penelitian tersebut diarahkan. “Saya berpesan bahwa penelitian yang terlalu akademik itu penting. Tetapi, pengembangan institusi di mana penelitian itu dilaksanakan itu lebih penting,” tandas Kaban. []
Ova/diad