Puslitbang Penda Selenggarakan Bedah Buku Pendidikan Agama dan Keagamaan

29 Mar 2018
Puslitbang Penda Selenggarakan Bedah Buku Pendidikan Agama dan Keagamaan

Jakarta (29 Maret 2018). Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan(Puslitbang Penda)  Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menyelenggarakan kegiatan bedah buku berjudul: “Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Terhadap Perguruan Tinggi (Studi Kasus Empat Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta)”  karya Akhmad Soleh dan “Implementasi Kebijakan Pendidikan Agama; Hirarki Agama Dalam Negara di Ruang Pendidikan” karya Nurudin, bertempat di Takes Mansion Hotel Jakarta Pusat, Rabu (29/3).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, P.hD. dan Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Prof. Dr. Amsal Bakhtiar serta perwakilan dari Bimas Islam, Kristen, Katolik, Budha dan Hindu serta dosen dari PTAI wilayah I DKI.

Mas’ud dalam sambutannya mengatakan kedua buku ini sangat penting karena merupakan hasil penelitian yang sudah diujikan dan merupakan isu nasional pendidikan kita. Bahkan kata Mas’ud, UNESCO menyebut penyandang disability merupakan bagian dari kita yang tidak boleh dibedakan dan mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh hak dan kewajibannya

Sebelumnya,  Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Prof. Dr. Amsal Bakhtiar melaporkan bedah buku ini merupakan satu dari tiga rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan Puslitbang Penda. Amsal juga mengatakan bedah buku diadakan, disamping sebagai kegiatan rutin Puslitbang Penda, juga guna mengapresiasi para penulis buku serta tersosialisasinya hasil penelitian. Kegiatan ini juga diharapkan  mendorong penulis-penulis  lain untuk terus melakukan penelitian lebih lanjut khususnya bidang agama dan keagamaan.

Tampil sebagai pembahas Sekjen PP Muhammadiyah, Dr. Abdul Mukti dan Dr. Siti Nafsiah dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Bedah buku ini disambut positif oleh para peserta. Diharapkan hasil diskusi memberikan kontribusi yang baik untuk penyempurnaan buku, dan sebagai ajang penilaian masyarakat terhadap hasil penelitian. (Taufik Rahman/bas).

 

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI