Rektor IAIN Takengon Tegaskan Pentingnya Al-Qur'an Terjemah Bahasa Gayo untuk Kemajuan Masyarakat
Aceh Tengah (Balitbang Diklat)--- Rektor IAIN Takengon Ridwan Nurdin menyoroti berbagai aspek krusial dari integrasi Al-Qur’an terjemah bahasa daerah dalam pengembangan akademik sebagai pilar kemajuan masyarakat pada kegiatan launching Al-Qur’an terjemah Bahasa Gayo, di Takengon, Rabu (9/10/2024).
Salah satu pokok bahasan utamanya adalah upaya penerjemahan Al-Qur'an ke dalam bahasa daerah, khususnya bahasa Gayo. Ia menyampaikan kebanggaannya atas program ini yang didukung Kementerian Agama. Menurutnya, penerjemahan Al-Qur'an ke bahasa daerah memiliki peran vital dalam memperkuat interaksi masyarakat dengan ajaran Islam.
"Dengan terjemahan Al-Qur'an ke dalam bahasa Gayo, masyarakat menjadi lebih mudah dalam memahami dan menerapkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya
Ridwan menegaskan bahwa terjemahan ini bukan sekadar hasil literasi, tetapi juga sebuah langkah signifikan dalam mendekatkan Al-Qur'an kepada kehidupan sosial dan budaya masyarakat lokal.
“Ketika kita semakin dekat dengan Al-Qur'an melalui bahasa kita sendiri, maka kehidupan kita akan semakin sesuai dengan ajarannya,” sambungnya. Ridwan juga menyinggung perkembangan bahasa dalam penerjemahan Al-Qur'an yang dinamis dan perlu terus diperbarui agar relevan dengan perkembangan zaman.
Selain itu, Ridwan juga menyoroti pentingnya riset ilmiah dalam memajukan masyarakat Gayo. Menurutnya, penelitian yang fokus pada perilaku sosial masyarakat perlu terus digalakkan, terutama dalam melihat sejauh mana kedekatan masyarakat dengan nilai-nilai agama. Ia menyebutkan bahwa riset ini dapat menjadi acuan bagi para dai dan pendidik dalam mendekatkan masyarakat kepada pedoman hidup yang sesuai dengan ajaran Al-Qur'an.
“Masyarakat yang semakin dekat dengan budayanya, yang terus berkembang, akan maju,” ujarnya. Dalam hal ini, kata Ridwan, Al-Qur'an disebut sebagai "runtutan budaya" yang akan menjadi panduan moral dan intelektual bagi perkembangan masyarakat Gayo. Penelitian yang menyertakan aspek budaya dan agama menjadi dasar penting dalam membentuk masyarakat yang ilmiah dan religius.
Dengan peluncuran Al-Qur’an Terjemahan Bahasa Gayo ini, diharapkan akan semakin mempererat keterikatan masyarakat Gayo dengan nilai-nilai Islam melalui bahasa yang lebih dekat dengan keseharian mereka.
Ridwan menutup kegiatan ini dengan optimisme bahwa langkah ini bukan hanya memperkuat literasi agama, tetapi juga mendukung pengembangan budaya dan intelektual lokal. Melalui penerjemahan Al-Qur'an dan penguatan riset ilmiah berbasis sosial budaya, IAIN Takengon berharap dapat terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang religius, ilmiah, dan berakar kuat pada budaya daerah. (Rheka Humanis)