Riset Eksklusif! Balitbang Diklat Telusuri Moderasi Beragama di Pesantren
Mataram (Balitbang Diklat)---Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno mengatakan pentingnya pendekatan yang mendalam dan kolaboratif dalam pelaksanaan survei Moderasi Beragama (MB) di pondok pesantren. Hal itu guna mendapatkan tesis dan antitesis sehingga menghasilkan sintesis yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas pesantren.
"Diskusi ini penting agar kita bisa mendapatkan perspektif akademik yang lebih kuat, terutama dari pendekatan riset," ujarnya
Kaban menyampaikan hal tersebut dalam diskusi Survei Moderasi Beragama (MB) di Pondok Pesantren yang diselenggarakan Balai Litbang Agama (BLA) Semarang di UIN Mataram, Lombok, Rabu (25/9/2024).
Lebih lanjut, dalam pelaksanaan riset ini Kaban juga memberikan arahan untuk menciptakan beberapa kluster pesantren agar mendapatkan data yang lebih mendalam. "Pesantren yang berafiliasi dengan Muhammadiyah, NU, dan lainnya dipelajari agar riset ini tidak terkesan sebagai interogasi, melainkan sebagai langkah memahami dinamika moderasi beragama di pesantren,” ucapnya.
Selain itu, Kaban juga mengingatkan pentingnya wawancara mendalam bagi pesantren yang dulunya memiliki jejaring tertentu untuk menghindari asumsi yang keliru. Menurutnya, proses perubahan di pesantren berbeda-beda dan kita harus teliti melihat perkembangan di dalamnya.
"Ada pesantren yang dulunya memiliki jejaring tertentu tetapi kini berubah, tokohnya berbeda, dan ajarannya juga telah berubah. Ini adalah temuan yang sangat menarik, dan di sinilah wawancara mendalam serta observasi lebih lanjut sangat diperlukan,” imbuhnya.
Melalui survei yang dilakukan BLA Semarang, Kaban berharap dapat memberikan pemahaman komprehensif tentang penerapan program Moderasi Beragama di lingkungan pesantren.
Dengan pendekatan yang hati-hati dan kolaboratif, survei ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi peningkatan keberagaman dan moderasi di pesantren-pesantren Indonesia. "Kolaborasi antar lembaga dan kampus sangat penting untuk memastikan riset ini berjalan optimal," pungkasnya. (Nova Agung Krismauf)