Riset Ilmiah, Jawaban PTKIN terhadap Tantangan Global
Mataram (Balitbang Diklat)---Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno menekankan pentingnya peran riset ilmiah dalam menghadapai tantangan global. Menurutnya, pascasarjana memiliki peran strategis sebagai pusat keunggulan akademik yang mampu memberikan kontribusi signifikan, baik secara empiris maupun akademis.
“Pascasarjana adalah kiblat akademik di setiap kampus, jurnal dan penelitian terpusat di sini. Penting bagi kita untuk tidak hanya berbicara mengenai variabel penelitian, tapi juga memastikan kontribusi empiris dan akademis,” ujar Suyitno dalam memberikan kuliah umum di UIN Mataram dengan tema “Penguatan Riset Ilmiah dalam Merespon Tantangan Global” di Mataram, Rabu (25/9/2024).
Pada kesempatan tersebut, Suyitno juga menggarisbawahi perbedaan antara penelitian di jenjang S1, S2, dan S3. “Penelitian S1 itu bersifat how to know, sementara tesis S2 berfokus pada how to compare dengan peneliti mulai mengambil posisi di antara berbagai pendapat,” katanya.
Disertasi di S3, lanjutnya, harus menghasilkan temuan baru, baik dalam bentuk pengembangan teori yang sudah ada atau menciptakan teori baru.
Dalam konteks isu global, Suyitno menyoroti peran perguruan tinggi dalam pencapain Sustainable Development Goals (SDGs). “Kampus harus berani ekspansif dalam merespons isu global, salah satunya terkait dengan SDGs,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki modal sosial dan intelektual yang kuat untuk berkontribusi dalam isu global, salah satunya isu lingkungan.
Studium generale ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas riset di UIN Mataram, sekaligus memperkuat peran PTKIN dalam merespons tantangan global melalui penguatan riset ilmiah yang berkelanjutan. (Zakiatu Husnil Fuadah Harahap)