Seminar yang Meriah dengan Sentuhan Kearifan Lokal
Manado (Balitbang Diklat)---Sekretaris Badan (Sesban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Arskal Salim memberikan apresiasi kepada Balai Diklat Keagamaan (BDK) Manado atas inisiatifnya dalam menyelenggarakan seminar aksi perubahan kinerja organisasi yang merupakan bagian dari Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) tahun 2024.
Kegiatan ini dinilai menjadi langkah penting dalam peningkatan kapasitas pengawas di lingkungan Kementerian Agama, khususnya di wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah. Dalam seminar yang diadakan pada Rabu 2 Oktober 2024, para peserta tampak menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Sulawesi Utara dan sekitarnya.
Menurut Arskal, inisiatif mengenakan pakaian adat ini adalah salah satu upaya untuk lebih mengenal dan melestarikan kebudayaan lokal, yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia. “Penggunaan pakaian adat oleh para peserta seminar merupakan bagian dari usaha untuk mengenal dan menghargai kearifan lokal,” tutur Sesban di Manado, Kamis (3/10/2024).
“Selain memperkenalkan budaya dari wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah, ini juga menumbuhkan rasa kebanggaan dan percaya diri di kalangan peserta dalam menyampaikan pemaparan mereka," tambahnya.
Pelaksanaan seminar yang turut mengusung unsur budaya lokal ini juga menciptakan suasana yang lebih meriah dan semarak. Para peserta terlihat antusias dan bersemangat dalam memaparkan hasil aksi perubahan kinerja yang mereka usulkan. Hal ini, menurut Sesban, merupakan hal positif yang mampu meningkatkan semangat dan rasa percaya diri peserta dalam mengikuti program PKP.
"Saya melihat bagaimana kearifan lokal, khususnya melalui pakaian adat, mampu memberi dampak positif dalam pelaksanaan seminar. Peserta tampak lebih percaya diri, dan ini tentunya meningkatkan kualitas pemaparan yang mereka sampaikan. Ini adalah sesuatu yang sangat positif dan patut diapresiasi," sambungnya.
Lebih lanjut, Sesban berharap agar ke depan, kearifan lokal di wilayah Sulawesi Utara dan sekitarnya dapat diangkat lebih luas, tidak hanya melalui budaya berpakaian tetapi juga melalui kuliner dan aspek lainnya yang mencerminkan kekayaan budaya setempat.
"Ke depannya, saya berharap agar kearifan lokal di wilayah Sulawesi Utara dan sekitarnya dapat diangkat lebih tinggi lagi, termasuk kulinernya. Ini akan memperkuat rasa cinta terhadap budaya lokal sekaligus mengenalkan kekayaan budaya kepada masyarakat luas," pungkasnya.
Seminar ini merupakan bagian dari proses ujian aksi perubahan kinerja yang wajib dilalui oleh para peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas. Setiap peserta diharuskan mempresentasikan gagasan aksi perubahan yang mereka rencanakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja di organisasi masing-masing. Seminar ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi peserta untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam merumuskan dan menjalankan perubahan positif di lingkungan kerja. (Barjah)