Sinergi BMBPSDM dan Ditjen Bimas Kristen: Implementasi Moderasi Beragama di Bidang Literasi melalui Penilaian Buku Agama
Jakarta (BMBPSDM)---Direktorat Bimbingan Masyarakat Kristen bersinergi dengan Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan (PPBALLK) Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) berhasil menyelesaikan penilaian sembilan buku pelajaran Kristen yang akan diterbitkan untuk tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas Teologi Kristen (SMATK). Buku-buku ini mencakup tiga bidang utama, yaitu Dogmatika, Etika Kristen, dan Pengetahuan Alkitab untuk kelas 10 hingga 12. Penilaian yang dilakukan PPBALK ini menjadi praktik nyata implementasi nilai moderasi beragama di lingkungan Kementerian Agama karena pelayanan yang diberikan mencakup seluruh agama.
Penilaian tersebut kini masuk tahapan terakhir, yaitu sidang penyelia. Dalam sidang penyelia yang diadakan Direktur Pendidikan Ditjen Bimas Kristen Sudirman Simanihuruk ini disampaikan bahwa proses penerbitan buku-buku ini telah melalui tahapan yang ketat, mulai dari penulisan hingga penilaian.
"Buku ini dinyatakan layak jika sesuai dengan standar kurikulum nasional, memiliki akurasi kebenaran materi, kualitas pembelajaran yang menarik, serta menyesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa. Selain itu, buku ini juga harus mencerminkan ajaran agama yang benar dan tidak menyimpang dari nilai-nilai UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI," ujarnya.
Sebagai bentuk moderasi beragama, substansi dan ilustrasi dalam buku-buku ini juga telah dipastikan tidak bertentangan dengan nilai-nilai moral, tidak mengandung unsur pornografi, kekerasan, maupun SARA. Proses penilaian yang dilakukan melibatkan beberapa tahapan penting, seperti verifikasi Turnitin, sidang moderasi, sidang konfirmasi, hingga sidang penyelia.
Kepala Pusat PPBALLK Moh. Isom menyatakan bahwa buku-buku ini merupakan wujud nyata kerja sama yang baik antara berbagai pihak.
"Kami berharap Direktorat Jenderal dan jajarannya terus mengutamakan penilai yang benar-benar memahami substansi materi. Buku ini adalah bagian dari legacy yang berharga dari Ditjen Bimas Kristen untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa," tegasnya.
Penerbitan buku ini juga menjadi bagian dari upaya memperkuat Indonesia sebagai bangsa yang moderat, maju, dan toleran. Ditjen Bimas Kristen menunjukkan komitmen terhadap pendidikan yang inklusif dan berwawasan kebangsaan.
Dengan terbitnya buku-buku ini, diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih mendalam tentang nilai-nilai agama Kristen yang moderat sekaligus mampu memahami pentingnya hidup berdampingan secara damai dalam keberagaman Indonesia. Ditjen Bimas Kristen pun optimis bahwa upaya ini dapat menjadi kontribusi signifikan dalam mewujudkan Indonesia yang jaya dan menjadi kekuatan dunia. (Maudy Mishfanny)