Survei Kerukunan Umat Beragama Hadirkan Gambaran Nyata!

6 Sep 2024
Survei Kerukunan Umat Beragama Hadirkan Gambaran Nyata!
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno saat memberikan arahan pada Konsinyering Hasil Uji Coba Survei Kerukunan Umat Beragama di Jakarta, Jumat (6/9/2024).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno secara resmi membuka agenda Konsinyering Hasil Uji Coba Survei Kerukunan Umat Beragama yang diselenggarakan oleh Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan (BALK).

 

Dalam sambutannya, Suyitno menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi dan kerja keras tim yang telah melakukan uji coba survei tersebut. Menurutnya, keberhasilan pelaksanaan survei ini bukanlah hasil yang instan, melainkan hasil kolaborasi berbagai pihak yang terlibat.

 

“Saya sangat menghargai upaya seluruh pihak yang telah berkontribusi, karena survei ini menjadi dasar penting untuk menjaga kerukunan dan harmonisasi di tengah masyarakat yang beragam,” tutur Suyitno di Jakarta, Jumat (6/9/2024).

 

Survei ini dinilai sebagai langkah strategis yang dapat memberikan gambaran aktual tentang tingkat toleransi dan kerukunan antar umat beragama di berbagai wilayah Indonesia. Dengan masyarakat yang terdiri dari berbagai latar belakang agama, suku, dan budaya, survei ini diharapkan mampu menjadi barometer yang akurat untuk memantau dinamika kerukunan yang terjadi.

 

Lebih jauh lagi, Suyitno memberikan arahan tentang pentingnya menambah perspektif yang lebih luas dalam mengukur kerukunan umat beragama. Ia menekankan bahwa dimensi yang digunakan dalam survei ini tidak hanya melihat dari sisi gender, tetapi juga harus mencakup faktor pendidikan dan ekonomi.

 

“Selain melihat dari perspektif gender, kita juga harus memperluas pandangan dengan memasukkan faktor pendidikan dan ekonomi,” jelasnya.

 

Menurut Suyitno, dengan menambahkan dimensi-dimensi ini, survei dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif, seperti apakah kesejahteraan seseorang berdampak pada tingkat toleransi yang mereka miliki. Dengan demikian, hasil survei ini diharapkan mampu memetakan bagaimana berbagai variabel sosial mempengaruhi sikap masyarakat terhadap kerukunan beragama.

 

Sebagai penutup, Suyitno menegaskan bahwa data dari survei ini akan berperan penting dalam merancang strategi untuk menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Ia menekankan bahwa toleransi bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan, terutama dalam konteks negara yang begitu beragam.

 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan (BALK) Arfi Hatim turut memberikan laporan penting terkait Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) 2024. Menurutnya, indeks ini sekaligus menjadi bagian dari pakta integritas untuk melakukan tinjauan ulang terhadap metodologi, kerangka konseptual, instrumen, serta indikator survei KUB.

 

"Survei telah melewati beberapa tahapan penting, mulai dari pembahasan, pematangan, pengembangan, hingga penguatan dari sisi konseptual dan metodologi," jelas Arfi.

 

Ia juga menambahkan bahwa indeks ini memiliki peran strategis sebagai salah satu indikator pencapaian pembangunan nasional dalam bidang agama. Uji coba survei ini telah dilakukan di tiga provinsi, yaitu Banten, Riau, dan D.I. Yogyakarta.

 

“Kami berharap Puslitbang BALK dapat memberikan rekomendasi yang lebih tepat guna, berdasarkan data yang akurat, sehingga kebijakan keagamaan di Indonesia dapat terus mendukung kerukunan, toleransi, dan harmoni antar umat beragama,” pungkasnya.

 

(Natasya Lawrencia)

Penulis: Natasya Lawrencia
Sumber: Puslitbang BALK
Editor: Dewi Indah Ayu/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI