Telah Tiba Era Baru Kehumasan, Kreatif dan Inovatif Jadi Penentu!
Makassar (BMBPSDM)---Kepala Badan (Kaban) Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Suyitno menegaskan bahwa setiap orang kini dapat berperan sebagai humas dan pembuat berita. Kaban menyoroti perubahan besar dalam dunia media, yang kini memungkinkan individu untuk memproduksi berita secara langsung tanpa harus bergantung pada media tradisional.
"Jika di tahun 90-an kita ingin mengglorifikasikan kegiatan pasti akan mengundang media, baik media cetak, media elektronik, maupun media televisi. Tapi, hari ini semua media tradisional itu sudah selesai. Kenapa begitu? Karena setiap orang bisa menjadi humas. Bisa menjadi pembuat berita yang aktual," ujar Kaban pada kegiatan Bimbingan Teknis Kehumasan yang diselenggarakan BDK Makassar di Makassar, Kamis (5/12/2024).
Fleksibilitas kehumasan, lanjut Kaban, yang ada saat ini memberikan tantangan besar bagi para praktisi kehumasan untuk menjadi lebih kreatif dan tangguh dalam memproduksi berita yang menarik dan relevan. Pemberitaan yang menarik tersebut salah satunya dapat diperoleh melalui angle berita yang tepat agar lebih menarik perhatian publik.
"Sebagai contoh, jika kita ingin memberitakan prestasi maka fokuskan pada proses dan perjuangan untuk mencapainya. Gambarkan secara hiperbolis bagaimana perjuangan dalam mendapatkan prestasi itu, itulah angle yang orang ingin tahu,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kaban juga mengingatkan fleksibilitas dan kreativitas yang tinggi saat ini,menuntut para humas untuk terus berinovasi. "Bangkitlah sebanyak mungkin dengan media yang dimaksimalkan untuk glorifikasi institusi, dan jangan lupa untuk terus berinovasi," tegasnya.
Pada saat yang sama, Sekretaris BMBPSDM Arskal Salim menyoroti peran strategis media sosial dalam kehumasan. “Media sosial menjadi alat penentu apakah kita bisa meraih dan menjangkau semua audiens, baik internal maupun eksternal,” ungkapnya.
Arskal juga mengajak agar para humas untuk lebih kreatif dalam membuat konten, seperti video pendek yang menarik, agar mampu menciptakan daya tarik yang lebih besar di berbagai platform digital.
Arskal juga mengapresiasi semangat peserta dan menyampaikan harapannya agar pelatihan serupa dapat dilanjutkan dengan durasi yang lebih panjang. “Konten kreator saat ini adalah profesi yang paling dicari, sehingga pelatihan ini menjadi langkah penting untuk mendukung kehumasan berbasis digital,” pungkasnya. (Nova Agung Krismauf)