Terobosan Baru! Kemenag Kembangkan Aplikasi Al-Qur'an Digital Lewat AI untuk Gen Z

19 Sep 2024
Terobosan Baru! Kemenag Kembangkan Aplikasi Al-Qur'an Digital Lewat AI untuk Gen Z
Kepala Badan Litbang dan Diklat Suyitno.

Jakarta (Balitbang Diklat)---Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menggelar Lokakarya Pengembangan Aplikasi Al-Qur'an Digital. Kegiatan bertujuan Review Chat Qur'ani (Pengembangan dari Aplikasi Qur'an Kemenag) dan pembuatan Roadmap Pengembang Qur'an Digital.

 

Sehubungan dengan salah satu kegiatan Lokakarya Pengembangan Aplikasi Al-Qur'an Digital,  Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) Kementerian Agama RI melaksanakan Review Chat Qur'ani (Pengembangan dari Aplikasi Qur'an Kemenag) dan pembuatan Roadmap Pengembang Qur'an Digital.

 

Kepala Badan Litbang dan Diklat Suyitno menyampaikan pentingnya memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam memperluas layanan keagamaan bagi masyarakat, terutama generasi Z yang sangat familiar dengan perkembangan teknologi terbaru.

 

“Revolusi teknologi yang ditandai dengan munculnya AI bukan hanya digunakan untuk kegiatan sehari-hari seperti belanja online, pencarian informasi, atau chatting. Teknologi AI, dengan kemampuannya memberikan jawaban hanya dalam hitungan detik setelah data diinput dan menawarkan potensi besar untuk pelayanan keagamaan yang lebih luas,” ungkap Kaban Suyitno secara daring, Rabu (18/9/2024).

 

Menurut Kaban Suyitno, di dunia akademik, hampir semua dosen menjadikan 'Profesor Google' sebagai rujukan untuk sumber referensi. “Namun, layanan keagamaan berbasis teknologi masih belum sepenuhnya dirasakan oleh semua kalangan,” tuturnya.

 

Lebih lanjut, Kaban Suyitno juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam menciptakan platform keagamaan yang mudah diakses kapan saja dan di mana saja, mengingat gaya hidup modern yang sangat bergantung pada smartphone.

 

Ia menyinggung perihal pentingnya memfasilitasi generasi Z yang gandrung dengan AI, agar layanan keagamaan dapat lebih relevan dengan kebutuhan mereka.

 

"Meskipun kita sudah merancangnya sejak tahun lalu, ini menjadi tantangan baru untuk generasi yang lebih akrab dengan AI. Harapan kita adalah menciptakan platform yang mudah diakses, ibarat orang membawa Al-Qur'an dalam genggaman," katanya.

 

Kaban Suyitno juga menekankan pentingnya memastikan keakuratan produk keagamaan berbasis teknologi. Produk yang sudah ditashih tidak boleh mengalami gangguan seperti 'hang' ketika digunakan.

 

“Sebagai negara dengan tingkat penggunaan internet yang sangat tinggi, Indonesia memiliki peluang besar untuk memanfaatkan teknologi ini, bukan hanya untuk tujuan komersial, tetapi juga untuk kepentingan keagamaan,” ucapnya.

 

Dalam upayanya memperluas layanan ini, Kaban Suyitno juga membuka kemungkinan untuk membuat terjemahan Al-Qur'an ke dalam bahasa daerah, seperti Betawi, atau bahkan bahasa internasional seperti Mandarin, dalam rangka memperluas diseminasi Al-Qur'an ke seluruh dunia.

 

Pada kesempatan tersebut, Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Abdul Aziz Sidqi menyampaikan bahwa review Chat Qurani pada aplikasi Al-Qur’an Kementerian Agama yang sebelumnya telah memiliki versi android, ios, web, dan lain-lain sebagai pengembangan dari aplikasi.

 

(Fernanda Ariestiara)

Penulis: Fernanda Ariestiara
Sumber: LPMQ
Editor: Dewi Indah Ayu/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI