TINGKAT CAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2019 DI KANWIL AGAMA DI INDONESIA BARAT SANGAT TINGGI
Bekasi (24 Juli 2020). Tingkat capaian sasaran pembangunan tahun 2019 di tiap Kanwil Agama provinsi Indonesia Bagian Barat sangat tinggi, jika diukur dengan sejumlah indikator yang ditetapkan Renstra Kanwil Kemenag Tahun 2015-2019.
Hal ini disampaikan peneliti Balai Litbang Agama Jakarta (BLAJ) dalam kegiatan Seminar Hasil Penelitian bertema Evaluasi Pembangunan Bidang Agama Dalam Perspektif Pendidikan, di Hotel Santika Bekasi, Jumat (24/07) lalu.
Menurut peneliti BLAJ, Daniel Rabitha, penelitian mengenai Evaluasi Capaian Pembangunan Agama Periode Renstra Kemenag 2015-2019 ini berupaya memahami seberapa tinggi tingkat pencapaian sasaran pembangunan yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama tahun 2015-2019, faktor-faktor yang berkontribusi pada variasi tingkat pencapaian sasaran pembangunan dan seberapa efektif program-program yang diimplementasikan dalam mencapai sasaran strategis yang ditetapkan.
“Ada lima sasaran strategis pembangunan agama dan pendidikan yang ditetapkan, yaitu berkaitan dengan peningkatan kualitas kehidupan umat beragama, pemeliharaan harmoni sosial dan kerukunan umat beragama, penyediaan layanan keagamaan, penyediaan akses pendidikan, serta peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan. Sembilan belas indikator digunakan untuk mengukur realisasi dari target capaian yang ditetapkan,” jelas Daniel.
Penelitian ini dilakukan pada awal Februari 2020 di 13 provinsi (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat).
Kegiatan seminar hasil penelitian ini merupakan kegiatan pertama BLAJ yang dilakukan di luar kantor pada masa pandemi. Dengan mematuhi anjuran pemerintah terkait pencegahan penyebaran corona virus disease (Covid-19), kegiatan ini dilakukan melalui dua cara, yaitu; daring dan luring. Peserta yang hadir di ruangan (luring) dibatasi hanya 30 orang. Sedangkan peserta seminar daring sekitar 40 orang yang merupakan perwakilan dari 13 provinsi (Kasubbag Perencanaan, Data dan Informasi, Kasubbag Ortala dan KUB, dan juga perwakilan Bidang Penmad).
Narasumber kegiatan ini Kapuslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kemenag RI Adlin Silla, Kepala Biro Perencanaan Kemenag RI Ali Rokhmad, Akademisi Universitas Gajah Mada Nurhadi Susanto, Direktur Smeru Research Institute Widjajanti Isdijoso, dan Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Kemenag RI Priyono, serta Kepala Balai Litbang Agama Jakarta Nurudin.
Menurut KasubbagTU BLAJ, Hery Susanto, sebagai institusi yang fokus pada riset keagamaan, BLAJ harus mendesiminasikan hasil penelitian pada masyarakat dan juga pemangku kebijakan. Namun, di saat pandemi seperti saat ini, protokol kesehatan tetap diutamakan.
“Kita berupaya semaksimal mungkin menerapkan protokol yang ditetapkan pemerintah demi melindungi peserta seminar, pegawai BLAJ terutama peneliti sebagai aset institusi, tetapi secara simultan juga tetap melakukan tugas-tugas profesi,” tutur Hery. (Aris W Nuraharjo/bas/ar)