Tingkatkan Kompetensi ASN Kemenag, Desain Short Course Dibuat Lebih Powerfull
Jakarta (Balitbang Diklat)---Balitbang Diklat perlu mendesain short course widyasiswara (WI) ke Korea Selatan lebih powerfull. Cara tersebut sebagai upaya untuk mengembangkan kompetensi ASN Kementerian Agama.
Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Mastuki menyampaikan hal tersebut saat pelepasan peserta short course. Sebanyak 15 widyaiswara Balitbang Diklat akan terbang ke Korea Selatan untuk belajar di Saekyung University.
“Dari short course ini, kami juga berharap masyarakat akan mendapatkan benefit dari pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan Pusdiklat ke depannya,” kata Mastuki saat melepas widyaiswara di Jakarta, Sabtu (6/7/2024).
Pada kesempatan tersebut, Mastuki melaporkan bahwa team advance telah kembali dari Korea Selatan untuk meninjau secara langsung lokasi Saekyung University, tempat pelatihan untuk widyaiswara. Menurutnya, lokasi kampus berada di hutan karena orientasinya fakultas pertanian food and agriculture.
“Memang di Korea Selatan untuk perkantoran disebar di berbagai kota sesuai ranah administratifnya. Termasuk fakultas-fakultas dan universitas yang tersebar sesuai dengan program yang dikembangkan,” ujarnya.
Mastuki menambahkan, team advance telah bertemu dengan Presiden Saekyung University dan PIC pelatihan untuk membahas desain program pelatihan selama tiga minggu. Dia mengatakan, peserta akan belajar Artificial Intelligence (AI).
“Belajar AI adalah hal baru, kami mendiskusikan dengan tim karena ada ekspektasi yang tinggi terkait dengan latar belakang pendidikan peserta. Padahal rata-rata latar belakang pendidikannya social sciences, sedikit yang natural sciences, itupun tidak mendalami karena sebagai trainer,” urainya.
Mastuki menegaskan agar peserta tidak segan-segan mendiskusikan dengan pihak Saekyung University karena ada perbedaan kebiasaan dari peserta sebagai trainer (widyaiswara) dengan lecture di kampus.
“Kami meminta agar Saekyung lebih banyak mengeksplor kebutuhan peserta. Mereka mendesain rancangan pelatihan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan peserta,” ungkapnya.
“Output-nya berimbas pada pelatihan yang lebih powerfull dan adaptif terhadap pengembangan kompetensi ASN, bahkan masyarakat,” pungkasnya.
Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Balitbang Diklat Suyitno, Sekretaris Balitbang Diklat Arskal Salim, Kepala Pusdiklat Administrasi M.Syafi’i, dan Kabag TU Pusdiklat Teknis Muhtadin.
Selain itu, hadir pula 15 peserta yang terdiri dari widyaiswara asal Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Balai Diklat Keagamaan (BDK) Medan, BDK Jakarta, BDK Bandung, BDK Semarang, BDK Surabaya, BDK Makassar, BDK Manado, BDK Ambon, dan Loka Diklat Keagamaan Bandar Lampung.
(Azkia/diad)