Tingkatkan Pelayanan Kemenag, Stafsus: Lakukan Terobosan Inovasi

20 Feb 2023
Tingkatkan Pelayanan Kemenag, Stafsus: Lakukan Terobosan Inovasi
Stafsus Adung saat menutup Rakor Kediklatan yang diselenggarakan Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama di NTB, Sabtu (18/2/2023).

Mataram (Balitbang Diklat) --- Staf Khusus Menteri Agama Adung Abdul Rochman mendorong  percepatan pemakaian model Massive Online Open Courses (MOOC) oleh Pusdiklat dan unit – unit yang tugasnya melaksanakan pelatihan dan pendidikan.

“Profesionalitas di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama harus ditangani dengan cepat, karena kalau tidak, akan mengalami krisis. Ini menjadi tanggung jawab Bapak/Ibu yang tugasnya setiap hari mendidik dan melatih ASN supaya menjadi profesional,” ujar Adung saat menutup Rakor Kediklatan yang diselenggarakan Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama di Lombok Raya Hotel Nusa Tenggara Barat (NTB).

Adung mengungkapkan hasil indeks survei dari sub indikator profesionalitas yang terkait dengan kompetensi ASN yang masih membutuhkan pembinaan 101.268 atau 47,25%. “Ini angka yang sangat besar dan berkontribusi terhadap hasil indeks profesionalitas  beberapa waktu lalu disampaikan Menag sebanyak 41,34 % ASN Kemenag tidak atau kurang profesional dan butuh pembinaan,” ungkapnya Sabtu (18/2/2023).

“Mungkin tidak pernah didiklat atau pernah tapi sudah lama sekali karena kompetensi membutuhkan pembinaan, itu sebabnya pelatihan dengan model MOOC harus segera,” lanjutnya lagi.

“Dengan jumlah ASN sebanyak 232.881 orang, Pusdiklat dan unit lain yang tugasnya melaksanakan pelatihan dan pendidikan pastilah sangat terbatas. Masalah ini harus segera dipecahkan,” tandasnya.

Lebih lanjut Adung mengatakan ini menjadi tanggung jawab kita bersama bagaimana caranya agar ASN Kemenag dapat mengikuti tiga sampai empat kali pelatihan dalam setahun.

 Adung berharap agar Rakor Kediklatan ini juga membahas masalah tersebut. “Tambahkan persoalan ini ke dalam rekomendasi yang dibuat, cari cara yang inovatif untuk memperbaiki persoalan ini,” katanya.

“Kalau perlu revisi anggaran, jika terbentur regulasi, regulasinya yang diubah jangan sampai kita tidak bekerja karena terbentur regulasi,” tandasnya.

Di akhir sambutannya Adung berpesan agar cepat melakukan terobosan, perbaikan, inovasi untuk meningkatkan pelayanan Kemenag lebih baik lagi.

Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan litbang dan Diklat Kemenag Syafi’i melaporkan Dilaksanakan dengan lima komisi: Komisi I : Publikasi Lembaga Pelatihan, menghasilkan lima rekomendasi, Komisi II : Metode Pelatihan, menghasilkan empat rekomendasi, Komisi III : Pelatihan Teknis Administrasi, menghasilkan empat rekomendasi, Komisi IV : Kajian Implementasi PMA 19/2020, menghasilkan tujuh rekomendasi dan Komisi V: Capaian Kinerja Pelatihan Administrasi, menghasilkan tiga belas point rekomendasi. Dari hasil rekomendasi menekankan kepada pengembangan produk sistem (Kurikulum & Silabus, Modul dan Pedoman Pelatihan) yang sesuai dengan kebijakan yang dinamis dan pembenahan pada digitalisasi metode pelatihan dikarenakan anggaran yang terbatas dan tuntutan kebutuhan pelatihan dari SDM di Kementerian Agama baik internal maupun eksternal.

Rakor dilaksanakan dari tanggal 16 s.d 18 Februari 2023 dan diikuti peserta sejumlah 92 orang yang berasal dari satuan kerja Eselon I Pusat, Kanwil Kemenag Provinsi, PTKN, BDK, LDK dan BPSDMD Prov.NTB, hadir sesuai dengan rencana.

RS/diad

Penulis: Rahmi Siregar
Editor: Dewi Indah Ayu
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI