Tingkatkan Rasa Persatuan dan Kesatuan Melalui ToT Sosial Kultural

25 Jun 2024
Tingkatkan Rasa Persatuan dan Kesatuan Melalui ToT Sosial Kultural
Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Syafi’i pada kegiatan Training of Trainers (ToT) Sosial Kultural Jenjang 2 di Ciputat, Senin (24/6/2024).

Ciputat (Balitbang Diklat)---Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menyelenggarakan Training of Trainers (ToT) Sosial Kultural Jenjang 2.

 

Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Syafi’i didampingi Ketua Tim Kerja Pelatihan Teknis Administrasi dan Fungsional Deden Wahyudin  saat membuka kegiatan mengatakan kompetensi sosial kultural bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) memberi landasan dua kompetensi lainnya, yaitu: kompetensi teknis dan kompetensi manajerial. 

 

“Ini perlu dimiliki ASN, kompetensi teknis membekali ASN kecakapan spesifik untuk melaksanakan tugas jabatan. Kompetensi manajerial membekali ASN kemampuan mengelola unit kerja dan /atau memimpin organisasi. Sedangkan kompetensi sosial kultural dibutuhkan sebagai modal ASN dalam berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam agama dan kepercayaan, etnik dan budaya, adat istiadat, nilai dan etika, moral, dll agar memperoleh hasil kerja yang maksimal,” tutur Syafi’i di Ciputat, Senin (24/6/2024).

 

Kompetensi sosial kultural, lanjut Syafi’i,  juga merupakan salah satu elemen kunci yang diperlukan ASN dalam melaksanakan tugas mereka di lingkungan kerja yang beragam. 

 

“Meskipun banyak ASN yang telah menguasai keterampilan teknis, kurangnya pemahaman dan kemampuan dalam aspek sosial kultural sering kali menghambat interaksi mereka dengan rekan kerja dan publik,” ujarnya.

 

Menurut Syafi’i, tak hanya itu, ketidakmampuan dalam berinteraksi secara sosial kultural juga dapat mengganggu kinerja ASN. “Banyak ASN  berkompeten secara teknis, mengalami kesulitan dalam bekerja secara efektif karena kurangnya keterampilan sosial kultural. Ini berdampak pada interaksi kerja dan hasil kerja yang mereka capai,” terangnya.

 

“Sementara dengan hubungan yang baik akan menciptakan kelekatan yang kuat antara ASN dan para pemangku kepentingan serta di antara para pemangku kepentingan itu sendiri,” imbuh Syafi’i.

 

“Kompetensi sosial kultural juga berperan untuk menjaga, mengembangkan, dan mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.

 

Peserta ToT Sosial Kultural ini berjumlah 30 orang widyaiaswara Pusdiklat Tenaga Administrasi, Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Kegamaan, Balai Diklat Keagamaan, dan Loka Diklat Keagamaan. 

 

ToT Sosial Kultural Jenjang 2 akan berlangsung dari 24 Juni-3 Juli 2024  di Kampus Pusdiklat Tenaga Administrasi.(Halimah Dwi Putri/RS/sri)

   

 

Penulis: Halimah Dwi Putri
Sumber: Rahmi
Editor: Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI