Transformasi Paradigma Diklat Guru Madrasah, Dari Sertifikat Menuju Dampak Pendidikan yang Berarti

25 Apr 2024
Transformasi Paradigma Diklat Guru Madrasah, Dari Sertifikat Menuju Dampak Pendidikan yang Berarti
Kaban Suyitno pada kegiatan Pelatihan Al-Qur’an Hadist Madrasah Ibtidaiyah di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Provinsi Aceh, Rabu (24/4/2024).

Banda Aceh (Balitbang Diklat)---Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Prof. Suyitno, mengungkapkan perubahan penting dalam evaluasi pelatihan guru madrasah. Menurutnya, pemberian sertifikat tidak lagi menjadi fokus utama, melainkan dampak nyata yang dihasilkan dari proses tersebut.

 

“Diklat bukan hanya soal sertifikat, tapi dampak yang dirasakan,” ungkap Kaban Suyitno dalam kegiatan Pelatihan Al-Qur’an Hadist Madrasah Ibtidaiyah di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Provinsi Aceh, Rabu (24/4/2024).

 

Suyitno menekankan bahwa PermenpanRB No. 1 Tahun 2023 telah mengubah perspektif ini, tidak hanya input dan output, melainkan juga ditambah dengan outcomes yang memberikan dampak. “Madrasah adalah tempat pembuktian nyata dari dampak pelatihan bagi guru,” ujarnya.

 

Namun, Suyitno juga menyoroti kecenderungan yang terlalu memprioritaskan aspek akademik dalam pendidikan. “Pembelajaran bukan hanya soal akademik, tapi juga sikap, karakter, dan perilaku,” tegasnya.

 

Sementara di negara-negara maju, lanjut Suyitno, fokus pada kebahagiaan dan keceriaan anak dalam belajar diutamakan. Di Indonesia masih sering terjadi pemaksaan terhadap capaian pembelajaran yang seringkali tidak mencerminkan keberhasilan sejati dalam pendidikan.

 

“Tantangan kita ternyata adalah rendah di bidang kompetensi,” tuturnya. Hal ini menegaskan bahwa pendidikan Indonesia masih jauh dari standar yang diinginkan, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

 

Terakhir, kata Kaban, tantangan terbesar bagi guru ibtidaiyah ialah mempengaruhi perubahan mindset anak-anak melalui proses pembelajaran yang lebih progresif. “Guru ibtidaiyah memiliki peran kunci dalam menentukan masa depan anak-anak,” pungkasnya. (Ilda/bas/sri)

   

 

Penulis: Zakiatu Husnil Fuadah Harahap
Sumber: Zakiatu Husnil Fuadah Harahap
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI