Yang Baru di Outlook 2024, Evaluasi Capaian Sembilan Area Tahun Sebelumnya
Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama RI, Suyitno, menyoroti pentingnya keterkaitan antara Outlook 2024 dengan capaian tahun sebelumnya. Penekanan terhadap penggalian data dan informasi dari berbagai sumber unit Eselon I terkait, menjadi kunci utama dalam menyusun outlook yang komprehensif.
Transformasi keagamaan yang belum tercapai menjadi perhatian khusus. Suyitno mengajak para penyusun Outlook 2024 untuk turun ke lapangan dan mencari akar permasalahan.”Evaluasi Outlook 2023, dianggap sebagai landasan atau baseline untuk menentukan arah dan fokus penyusunan Outlook 2024,” ujar Suyitno di Jakarta, Rabu (17/1/2023).
Suyitno mengatakan hal tersebut pada Focus Group Discussion (FGD) penyusunan Outlook Kementerian Agama Tahun 2024. Dalam arahannya, Suyitno juga mengajak untuk membaca dan mengkritisi Outlook 2023 dengan melihat capaiannya serta melakukan analisis SWOT untuk memetakan langkah ke depan.
"Outlook 2024 harus menggambarkan klimaks dan khattam, ditandai dengan happy ending. Evaluasi secara mendalam dan reviu besar-besaran dari capaian sembilan area Outlook 2023 sangat penting untuk menghasilkan Outlook 2024 yang terhubung dengan tahun sebelumnya," ungkap Suyitno.
Staf Khusus Menteri Agama Mahmud Syaltout yang hadir pada kesempatan tersebut menyampaikan pandangannya terhadap proses penyusunan outlook. Ia berharap agar Outlook 2024 tidak hanya menjadi sekadar happy ending. “Lebih dari itu, outlook tersebut juga menjadi catatan tambahan yang substansial, dengan optimism hoping for the best," ucapnya.
Gus Syaltout, sapaan akrabnya, juga mengungkapkan harapannya terkait keberlanjutan dan perbaikan di tahun 2024. Dengan fokus pada proses penyusunan outlook, ia berharap bahwa akan ada langkah-langkah positif yang membawa perubahan lebih baik di berbagai aspek.
Menyoroti tujuan untuk membangun harapan, Gus Syaltout menekankan pentingnya merancang kebijakan yang lebih impactful di tahun 2024. Gambaran catatan untuk tahun 2024 ini bukan hanya sebatas pencapaian, melainkan juga upaya membangun harapan yang lebih konkret, lebih dalam, dan lebih menyeluruh melalui kebijakan yang lebih informatif dan efektif. "2024 catatannya membangun harapan, more impactful policy,” pungkasnya. (Barjah/bas/sri)