2024 Mengukir Sejarah! 30 Juz Al-Qur’an Terjemahan Bahasa Ternate Tuntas
Ternate (BMBPSDM)---Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama M. Isom mengatakan tahun 2024 ini akan mengukir sejarah. IAIN Ternate bisa menuntaskan 30 juz Al-Quran terjemahan bahasa Ternate dengan melibatkan tokoh adat masyarakat Ternate, penutur bahasa Ternate, dan para ahli yang terlibat pada pekerjaan ini
“FGD Penerjemahan Al-Quran Bahasa Ternate tahap kedua dan ini adalah momen kita menguatkan komitmen menyelesaikan 30 juz. Bahwa pekerjaan ini harus selesai tepat waktu,” ujarnya.
Hal tersebut dikemukakan Isom pada Focus Group Discussion (FGD) Pembahasan Al-Qur’an Terjemah Bahasa Ternate (Tahap II) di Hotel Emerald Ternate, Selasa (10/12/2024).
Lebih lanjut, Isom mengatakan bahwa tahun 2025 tinggal proses validasi penyelarasan, uji publik lalu dilanjutkan proses digitalisasi.
Tahun 2024 ini, kata Isom, ada 4 (empat) pekerjaan menerjemahkan Al-Qur’an ke bahasa daerah yaitu bahasa Betawi, bahasa Dayak Ngaju, bahasa Melayu Kupang, dan bahasa Ternate dan kita semua berkomitmen menyelesaikannya. “Ini akan jadi legacy yang baik dalam kehidupan kita dan bermanfaat untuk generasi yang akan datang,” ungkapnya.
Pada saat yang sama, Rektor IAIN Ternate Radjiman Ismail mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Puslitbang LKKMO untuk menerjemahkan Al-Qur’an ke bahasa Ternate. Ini merupakan karya monumental dan sudah disampaikan juga kepada Sultan Ternate.
Menurut Radjiman Ismail, keinginan memiliki Al-Qur’an bahasa Ternate sudah lama oleh Sultan Ternate sebelumnya. Sultan Ternate menyampaikan tahun depan dilakukan validasi di Keraton Kesultanan Ternate. Dalam acara Kesultanan, dalam pembacaan Al-Qur’an, terjemahannya menggunakan bahasa Ternate.
Kegiatan penerjemahan ini, kata Radjiman Ismail, melibatkan beberapa pakar, ahli tafsir, dan tokoh adat Ternate. “Namun, kesulitan kita mencari padanan kata dan unsur yang terlibat ini sangat membantu menyelesaikan pekerjaan ini,” imbuhnya.
Terakhir, Radjiman Ismail menegaskan bahwa masih panjang perjalanan kegiatan ini. “Kita akan melakukan validasi, ini harus diteruskan, kita membentuk forum, di kampus kita fasilitasi untuk menyelesaikan pekerjaan ini,” pungkasnya. (Priwahyudi)
-