3 Skema dan Tantangan Pengembangan ASN Kementerian Agama
Palembang (Balitbang Diklat)---Plt. Sekretaris Badan (Sesban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof. Arskal Salim, mengatakan jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Agama berjumlah 1.880.420 orang terdiri dari pendidik dan pengawas, penghulu, penyuluh, pembimas, PNS struktural dan fungsional non pendidik, PPPK, PN-PASN, dan masyarakat.
“Ada 3 skema pengembangan ASN Kementerian Agama yaitu pelatihan, knowledge sharing, dan short course. Dengan skema ini pengembangan kompetensi akan disesuaikan dengan hasil asesmen kompetensi dan profesionalitas serta pembiayaan.
Hal tersebut dikemukakan Sesban Arskal Salim melalui zoom meeting saat memberikan materi “Pengembangan Sumber Daya Manusia” pada kegiatan Pelatihan Jarak Jauh Penilaian Kinerja Guru-Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan (PKG-PKB) Angkatan II, PJJ Keprotokolan, PJJ Supervisi Pengawas dan Pelatihan Teknis Penilaian Kinerja PNS yang diselenggarakan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang, Senin (16/5/2023).
Menurut Sesban, Balai Diklat Keagamaan Palembang mempunyai peran penting dalam melaksanakan pelatihan-pelatihan yang merupakan tupoksi BDK, yaitu membangun ASN dengan meningkatkan kompetensi dan memberikan bekal agar peserta lebih optimal berkembang dan belajar.
Namun, kata Sesban, ada 3 tantangan pengembangan SDM. Pertama, literasi data yaitu kita harus berhati-hati pada rantai hoax, saring sebelum sharing. Kedua, literasi teknologi, berhati-hati dalam menggunakan teknologi. Ketiga, literasi manusia, butuh belajar teknologi komunikasi yang punya kecakapan agar mampu berkomunikasi dan memahami orang lain.
Pada kesempatan ini, Sesban juga menegaskan bawa pada tantangan teknologi informasi digital sekarang ini terjadi perubahan etika dan moral dalam kemajuan teknologi informasi yang berdampak negatif. “Dengan semua tantangan yang saya sebutkan tadi, maka perlu SDM yang baik, pelayanan yang berkualitas, ASN yang profesional yang akan memberikan pelayanan prima serta meningkatkan kualitas manusia Indonesia menuju SDM unggul 2045 sehingga tercapai birokrasi yang mendunia,” harapnya.
“Oleh karena itu, ikuti pelatihan ini dengan sebaik-baiknya. Pahamilh bahwa pelatihan-pelatihan itu memang hanya sedikit dan butuh pengembangan sendiri, baik sebagai guru, penyuluh atau aparatur sipil lainnya,” pungkasnya
Pelatihan yang disenggarakan dari 15 sampai 20 Mei 2023 ini diikuti peserta dari tiga provinsi yaitu Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Kepulauan Bangka Belitung. (Yeni/bas/Barjah)