ASN Balitbang Diklat Ikuti CAT Indeks Profesionalisme dan Moderasi Beragama
Jakarta (Balitbang Diklat)---Aparatur Sipil Negara (ASN) Balitbang Diklat Kemenag tingkat pusat dan daerah serentak mengikuti CAT Indeks Profesionalisme dan Moderasi Beragama (IPMB), Senin (27/12/2022). Tingkat pusat dilaksanakan di dua titik lokasi (tilok) berbeda, yaitu di Gedung Pusdiklat Kemenag Ciputat dan Gedung Bayt Al-Qur'an dan Museum Istiqlal TMII.
Dalam laporannya melalui zoom meeting, Kepala Biro Kepegawaian Setjen Kemenag RI Nurudin mengatakan tujuan dilaksanakannya IPMB berbasis Computer Assisted Test (CAT) ini sebagai upaya penyediaan data ASN secara komprehensif dalam pemetaan kebijakan nasional dan upaya mewujudkan transformasi ASN Kemenag untuk memperkuat implementasi moderasi beragama.
“Para ASN Kemenag harus melayani umat dengan sikap profesional dan pelayanan yang prima. “Kemenag harus menjadi motor penggerak implementasi moderasi beragama,” kata Nurudin di Jakarta, Senin (27/12/2022).
Lanjut Nurudin, sikap dan perilaku profesional yang ditunjukkan melalui kualifikasi, kompetensi, kinerja, dan kedisplinan serta budaya kerja dan budaya organisasi menjadi keharusan dalam membangun ASN Kemenag.
“Diikuti 231 ribuan ASN Kemenag yang tersebar di 116.000 titik lokasi, kegiatan tes ini juga menjadi catatan rekor MURI sebagai pelaksanaan CAT pertama dan terbesar yang dilakukan instansi pemerintah dalam survei IPMB bagi ASN,” ucap Nurudin.
Pada kesempatan ini, Hefson Aras (Perencana Ahli Madya Balitbang Diklat), salah seorang peserta tes IPMB, menyatakan kegiatan ini sangat penting dilakukan untuk mengukur sejauhmana pemahaman dan implementasi para ASN Kemenag terhadap nilai-nilai moderasi beragama. “Mungkin masyarakat awam menilai bahwa moderasi beragama ini merupakan paham ataupun suatu aliran, pemahaman inilah yang harus diluruskan oleh ASN Kemenag,” ungkap Hefson.
Hefson berharap ke depannya ASN di seluruh kementerian bisa bersikap moderat di lingkungan masyarakat, bersikap menghindari kekerasan, atau sikap ekstrem dalam praktik beragama. "Selain itu, selalu mencari jalan tengah yang menyatukan kehidupan masyarakat," tandasnya. (Barjah/bas)