ASN Wajib Speak Out Program Pemerintah

29 Sep 2023
ASN Wajib Speak Out Program Pemerintah
Kepala Balitbang Diklat Prof. Suyitno saat berinteraksi dengan peserta Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja di Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Jumat (29/9/2023).

Surabaya (Balitbang Diklat)—Aparatur Sipil Negara wajib speak out tentang program pemerintah. Berbicara kepada publik mengenai capaian-capaian tersebut serta dampaknya bagi masyarakat, bukan malah menjelek-jelekannya.

“Kita wajib menjadi corong untuk berbicara soal capaian-capaian program pemerintah. Hal ini merupakan wujud rasa syukur menjadi ASN,” ujar Kepala Balitbang Diklat Prof. Suyitno saat menyampaikan arahan pada penutupan Orientasi PPPK di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, Jumat (29/9/2023).

Pada kesempatan itu, Kaban mengingatkan bahwa ada faktor Ilahiah sehingga terpilih menjadi ASN, artinya menjadi orang pilihan Tuhan. “Oleh karena itu, cara bersyukur kita dengan mengabdi kepada negara dengan setulus-tulusnya,” ungkap Guru Besar UIN Raden Fatah ini.

Terdapat beberapa ciri yang menunjukkan seseorang menikmati pekerjaannya, misalnya pada dosen atau guru yang dicintai siswanya. Pertama, tidak ada protes dari siswa yang sering izin. Ada rasa nikmat dalam transaksi pembelajaran sehingga ada rasa rindu ingin bertemu pada sesi belajar berikutnya.

Kedua, terdapat indikator ingin mengulang. “Misalnya, ingin terus kembali ke kantor karena senang dengan pekerjaan yang dilakukan,” katanya.

Lebih lanjut, Kaban membahas mengenai Index Human Resources Indonesia yang ada pada posisi 130 dari 199 negara dunia. Positioning seperti ini menunjukkan masalah terkait dengan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

“Kita akan menuju Indonesia Emas 2045, maka menjadi tugas bersama untuk mewujudkan program tersebut. Artinya perlu ada berbagai upaya agar Index Human Resources meningkat, salah satunya melalui sosialisasi peningkatan kualitas sumber daya manusia,” tuturnya.

Penyuluh jangan hanya bicara soal agama dalam perspektif spiritual saja, melainkan bisa menghubungkan antara agama dengan persoalan kualitas sumber daya manusia, agama dengan keharmonisan rumah tangga, dan lainnya.

“Tahun politik seperti ini, penyuluh juga perlu mengharmonikan relasi beda agama. Boleh berbeda pilihan dan pandangan politik, tapi jangan sampai membuat saling cekcok,” ujarnya.

Akhir paparannya, Kaban merangkum tugas dan fungsi ASN yang telah disampaikan sebelumnya. Pertama, memastikan agar bekerja penuh dengan gairah dan semangat. Kedua, memastikan semua layanan bisa berperan dalam mendukung program pemerintah.

“Terakhir, saya juga mengingatkan bahwa capaian Kemenag sudah sangat baik, maka perlu kerja sama untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkannya,” tandasnya menutup arahannya.

Diad/Sr

 

 

Penulis: dewi indah ayu
Sumber: Hidayat
Editor: Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI