Jakarta (Balitbang Diklat)---Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama melaksanakan seleksi terhadap 10.070 pelamar program Magang Merdeka. Program tersebut akan berlangsung selama satu semester di Kemenag, khususnya di Balitbang Diklat.

Plt. Sekretaris Balitbang Diklat Prof. Arskal Salim GP menyampaikan hal itu saat membuka Pembahasan Seleksi Program Magang Mahasiswa Tahun 2023. Kegiatan diselenggarakan Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Balitbang Diklat.

“Hasil laporan menyebutkan ada 10.070 mahasiswa yang melamar pada program magang ini. Sementara formasi yang tersedia untuk magang sebanyak 50, maka peluangannya sekitar 2%,” ujar Sesban Arskal di Jakarta, Jumat (28/7/2023).

Menurut Sesban, proses seleksi tentu tidak mudah karena banyaknya berkas yang masuk. Oleh karena itu, diperlukan beberapa langkah yang harus dilakukan.

“Pertama, proses sortir harus selektif karena banyak dari PTN dan PTS yang bonafide. Kedua, perlu dibuat kriteria misalnya kesesuaian antara prodi dan tempat atau bidang magang yang akan ditempati,” katanya.

“Sebagai user yang akan menerima magang selama enam (6) bulan, tentu kita ingin merekrut berdasarkan pertimbangan yang sangat erat dengan kepentingan kita,” imbuhnya.

Sesban Arskal berharap pertemuan tersebut dapat merumuskan kriteria-kriteria pokok sesuai dengan target. Selain itu, perlu juga mencari konsistensi antara kriteria yang sudah ditentukan Kemendikbud dan kampus secara umum dengan kriteria yang disusun Balitbang Diklat berdasarkan kepentingan-kepentingan yang mau diupayakan ke depan.

“Kita tidak bisa membantah kriteria yang telah ditetapkan Kemendikbud dan kampus. Maka yang harus dicermati adalah berbagai pertimbangan yang hendak dicapai ke depan,” tuturnya.

“Intinya hasil dari proses seleksi tersebut harus memberi manfaat yang optimal untuk kebutuhan pekerjaan di Balitbang Diklat,” tandasnya.

Diad/Sr