Berikan Siswa-Siswi Ruang Membuat Konten Kreatif Moderasi Beragama di Media Sosial
Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Prof. Suyitno mengatakan guru harus memberikan ruang bagi siswa-siswi untuk membuat konten kreatif moderasi beragama dalam mengisi media sosial.
"Moderasi beragama sebagai sebuah konsep yang merupakan mandatory programm harus juga disampaikan berdasarkan personal talent-nya anak-anak. Tidak bisa moderasi beragama hanya dilakukan dengan yang sifatnya integrasi,” ujar Kaban
Hal tersebut disampaikan Kaban Suyitno pada kegiatan Pelatihan Jarak Jauh yang diselenggarakan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Denpasar melalui Zoom Meeting, Jumat (25/8/2023).
Lebih lanjut, Kaban mengatakan bahwa guru harus berperan sebagai fasilitator, dimana hal tersebut sekaligus menjadi tantangan baginya. Siswa-siswi harus mendapatkan ruang yang sangat bebas untuk menggali potensi dan talentanya sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki.
"Di antara yang harus kita lakukan inovasi juga nanti, bagaimana menginsersi dalam mata pelajaran kita masing-masing dengan pendekatan yang lebih diminati para siswa dan tadi sekali lagi basisnya mapping talent-nya anak-anak dan di situ kemudian penguatan MB (Moderasi Beragama)," ungkap Kaban.
Terakhir, Kaban berharap nilai moderasi beragama semakin masif tersebar hingga terbentuk ekosistem.
"Satu hal yang tidak kalah pentingnya juga melakukan pengayaan penguatan moderasi beragama dan karakter diintegrasikan dengan pelajaran yang bapak/ibu bahas sehingga nanti akan semakin memperkaya transaksi kegiatan ekosistem pembelajaran bapak/ibu dan insya Allah sekaligus juga berdampak untuk membendung arus polusi media sosial yang cenderung dibanjiri oleh sekian banyak postingan kurang mendidik dan tugas guru justru kemudian memberikan nilai sisi lain supaya postingan yang kurang mendidik itu dibarengi dengan yang bersebalikan," pungkasnya. (Sunnas/sri)