BLAM - Pendidikan Sejarah UHO Jajaki Kerjasama Akademik

28 Mar 2019
BLAM - Pendidikan Sejarah UHO Jajaki Kerjasama Akademik

Kendari (27 Maret 2019). Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar (BLAM) kembali melakukan kerjasama akademik dengan pihak perguruan tinggi. Kali ini, BLAM akan bekerjasama dengan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Kerjasama tersebut diwujudkan dalam bentuk penandatanganan MoU di Gedung FKIP UHO Kendari, Rabu (27/03).  

Dalam MoU ini, BLAM dan Pendidikan Sejarah sepakat untuk saling memberi dan menerima manfaat atas hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan maupun yang masih dalam perencanaan. Keduanya juga membuka peluang melakukan kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan berskala nasional maupun internasional.

Sulawesi Tenggara masuk ke dalam wilayah kerja penelitian BLAM. Telah banyak penelitian yang dihasilkan BLAM di daerah ini. Bahkan, sejumlah temuan penelitian tersebut ada yang cukup mengejutkan masyarakat. Misalkan, penelitian terkait paham keagamaan di kalangan mahasiswa muslim di Kendari, yang menemukan, ada mahasiswa “dirasuki” paham-paham keagamaan fundamental, seperti HTI dan kelompok Salafi Wahabi.

Peneliti BLAM Rosdiana dan Muhammad Subair sebagai perwakilan BLAM dalam penandatanganan MoU menyampaikan beberapa hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan BLAM.

“BLAM sudah membuat Buku Katalog Naskah Keagamaan di Kawasan Timur Indonesia, di mana dari 440 naskah yang telah dikatalogkan, lima di antaranya berasal dari Buton Sulawesi Tenggara,” kata Subair.

BLAM juga telah meneliti dan mengadakan workshop berkenaan wawasan pendidikan multikulturalisme di Sulawesi Tenggara, yang dapat dijadikan rujukan mata kuliah di Jurusan Pendidikan Sejarah UHO.

“Ada beberapa nilai-nilai lokal yang dibahas dalam buku tersebut, seperti upacara bong’ano t’au, tradisi haroa, ritual kokanano nea, budaya mongapi, upacara pakandeno buea, kinoho-puisi orang Tolaki, mokole di Konawe, kalosara, mosehe, kaghati, serta ragam pakaian adat Buton, yang ke semuanya mencerminkan nilai-nilai multikultural yang dapat dijadikan sebagai bahan pendidikan,” kata Rosdiana. 

Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP UHO Pendais Hak menyatakan bahwa pihaknya tertarik melakukan kerjasama, karena hasil riset BLAM bisa dimanfaatkan untuk pengembangan dan pembelajaran di pendidikan sejarah.

“Kami bisa mengadopsi pengembangan model pembelajaran multikultural, karena nantinya ada juga mata kuliah pendidikan multikultural,” jelas Pendais.

Menurut Pendais Hak, kerjasama ini menjadi semacam mengukuhkan ikatan formal antara dosen dan BLAM yang selama ini memang telah terajut. “Selama ini, beberapa dosen di UHO sering terlibat pada kegiatan BLAM. Begitu pula, peneliti BLAM sering juga membutuhkan informasi dari hasil-hasil riset di UHO untuk pengayaan data mereka,” kata Pendais.

Kerjasama ini mendapat tanggapan positif dosen dan mahasiswa Pendidikan Sejarah UHO. Dr Aris Badara, misalnya. Ia berharap kegiatan ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi akademik antara UHO dan BLAM. “Bahkan, kami berharap, peneliti atau profesor riset BLAM memberi kuliah umum dan menjadi narasumber di UHO, termasuk mempresentasikan temuan riset mereka,” katanya.

Dengan adanya kerjasama ini, mahasiswa menjadi tertarik untuk mempelajari lebih jauh mengenai naskah kuno. Karenanya, pada kesempatan ini, mahasiswa meminta kesediaan peneliti untuk memberikan pengenalan metode penelitian sejarah berbasis naskah, pengoperasian buku katalog, pencarian naskah untuk dijadikan bahan kajian sejarah, pendekteksian usia naskah, serta penelitian dan penulisan sejarah berbasis naskah kuno. 

Penandatanganan MoU telah menyepakati beberapa poin meliputi pemanfaatan hasil riset dan pengembangan, yaitu:

  1. Hasil riset Peran Migran Bugis dalam Pengembangan Pendidikan Keagamaan;
  2. Pengembangan riset Transliterasi dan Terjemahan Naskah Klasik Keagamaan;
  3. Pengembangan riset Katalogisasi, Alih Media, dan Laboratorium Naskah Klasik Keagamaan di Kawasan Timur Indonesia;
  4. Pengembangan riset bahan bacaan Berani Merajut Perbedaan, Mengembangkan Wawasan Pendidikan Multikulturalisme; dan
  5. Hasil-hasil riset lainnya yang relevan, khususnya terkait sejarah dan kearifan lokal dalam berbagai aspeknya di wilayah regional Sulawesi, yang dapat mendukung pengembangan pembelajaranetnopedagogiek mahasiswa jurusan pendidikan sejarah UHO.  

Penulis: Muh. Subair (Peneliti Balai Litbang Agama Makassar)

Editor: diad

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI