Buat Alquran Terjemahan Bahasa Rejang, Balitbang Diklat Gandeng IAIN Bengkulu

23 Apr 2019
Buat Alquran Terjemahan Bahasa Rejang, Balitbang Diklat Gandeng IAIN Bengkulu

Bengkulu (23 April 2019). Balitbang Diklat yang diwakili oleh Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) menggandengan IAIN Bengkulu guna membuat Alquran Terjemahan Bahasa Rejang Bengkulu. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara Kapuslitbang LKKMO M. Zain dengan Rektor IAIN Bengkulu Prof. Sirajuddin di Ruang Senat Rektorat IAIN, Selasa (23/04).

“Puslitbang LKKMO telah meluncurkan 20 Alquran Terjemahan Bahasa Daerah sejak 2011 silam. Kegiatan ini termasuk program unggulan yang bertujuan untuk membumikan nilai-nilai Alquran. Terutama melestarikan tradisi dan nilai-nilai kearifan lokal sebagai identitas karakter bangsa. Khusus Bahasa Rejang, Menag sendiri yang mengusulkan idenya,” tutur Kapuslitbang Zain.

Penerjemahan Alquran ini dikerjasamakan dengan perguruan tinggi karena IAIN Bengkulu merupakan tempat orang-orang cerdas, khususnya budayawan yang mengerti bahasa dan budaya Suku Rejang.

“Suku Rejang adalah salah satu suku yang tertulis dalam buku History of Sumatera. Suku ini memiliki bahasa dan aksara tersendiri (aksara kaganga). Bahasa Rejang sebagai bahasa ibu mengadung nilai-nilai kearifan lokal yang patut dilestarikan,” ujar Kapuslitbang Zain yang didampingi peneliti dan tim litkayasa LKKMO.

Dalam arahannya, Kapuslitbang LKKMO juga mengimbau agar memerhatikan kepadanan dan kesesuaian antara Bahasa Alquran dengan Bahasa Rejang yang familiar dikenal di masyarakat.

“Penerjemahan Alquran bukan sebatas mengalihkan satu kata ke kata lainnya, tetapi mengalihbahasakan kata dari Bahasa Arab ke Bahasa Rejang. Alih bahasa ini perlu memerhatikan berbagai unsur, antara lain semantik, simbolik, estetika, eksotik, konteks kebudayaan, dan etnis kelokalan,” lanjut Kapuslitbang Zain.

Sementara Rektor IAIN Bengkulu Prof. Sirajuddin menyampaikan bahwa penerjemahan Alquran kedalam Bahasa Rejang Bengkulu merupakan momentum penting yang bernilai ribuan kemaslahatan.

“Penerjemahan Alquran kedalam Bahasa Daerah Rejang tidak hanya dapat membumikan dan melestarikan bahasa ibu sebagai jati diri bangsa. Tetapi juga memoderasikan pengamalan beragama dan membendung arus transnasionalisme peradaban bangsa yang dapat menggerus kearifan lokal. Bahasa Rejang sebagai bahasa ibu penduduk asli Bengkulu yang masih digunakan sebagai bahasa komunikasi dan percakapan sehari-hari di Bengkulu,” ungkap Rektor IAIN dalam sambutannya.

Tampak hadir dalam kegiatan ini Ketua Pusat Studi Alquran Zulkarnain, Dekan Fakultas Tarbiyah Zubedi, peneliti dan litkayasa Puslitbang LKKMO serta tim penerjemah Alquran kedalam Bahasa Rejang Bengkulu. []

NS/diad

 

 
Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI