Capacity Building 5 Balai Diklat, Inovasi Yang Patut Diapresiasi

29 Jan 2019
Capacity Building 5 Balai Diklat, Inovasi Yang Patut Diapresiasi

Yogyakarta (29 Januari 2019). Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menggelar Capacity Building dan Outbound bersama 5 Balai Diklat Keagamaan (BDK) tahun 2019. Dibuka Kaban Abd. Rahman Mas’ud, kegiatan ini mengusung tema "Membangun Sinergitas dan Semangat Kebersamaan dalam Rangka Mewujudkan Lembaga Diklat Kementerian Agama yang Profesional di Era Revolusi Industri 4.0".

Capacity Building berlangsung empat hari, 29 Januari s.d 1 Februari di The Rich Hotel Yogyakarta. Hadir dalam acara ini, 374 peserta dari BDK Jakarta, BDK Banjarmasin, BDK Bandung, BDK Semarang, dan BDK Surabaya.

“Dengan menggandeng Oase Indonesia Madani, gelaran ini untuk pertama kalinya diselenggarakan oleh Badan Litbang dan Diklat. Tujuannya untuk membangun sinergitas dan kebersamaan seluruh BDK se-Jawa dan Kalimantan dengan agenda kegiatan internal meeting, outbound, gala dinner, dan city tour,” kata Kabalai Ibnu Hasyir selaku ketua penyelenggara dalam laporannya, di Yogyakarta, Selasa (29/01).

Setelah menutup laporan dengan pantun, acara dilanjutkan dengan sambutan Kaban Abd. Rahman Mas’ud. Kaban sangat mengapresiasi kegiatan malam ini.

"Acara ini adalah inovasi yang harus diapresiasi. Apalagi ada tema kebersamaan yang sesuai pula dengan tema Rakernas Kementerian Agama tahun ini. Kebersamaan 5 BDK untuk bersinergi tentu patut diapresiasi,” ujar Kaban Abd. Rahman Mas,ud.

“Biasanya BDK merupakan singkatan dari Balai Diklat Keagamaan, namun kali ini saya memandang lain singkatan tersebut. Ada makna spiritual dibalik singkatan BDK, “B” dimaknai sebagai Brain,hubungannya dengan smartness atau kecerdasan. Jadi tugas dan fungsi balai diklat berhubungan dengan kecerdasan atau mencerdaskan orang,” sambung Mas’ud.

Lanjut Kaban, huruf berikutnya adalah “D” merupakan makna dariDevelopment yaitu membangun, “D” bisa pula diartikan sebagaiDiklat.

“Sekali lagi saya tegaskan bahwa tugas BDK adalah membangun kecerdasan ASN Kementerian Agama melalui diklat. Maka “D” dimaknai sebagai development dan diklat yang merupakan tugas dan fungsi utama kita,” tegas Kaban.

Terakhir, Kaban menjelaskan mengenai makna dari huruf “K”. Ia berpendapat bahwa jika Brain dan Development telah dilaksanakan dengan konsisten maka akan lahir Kingdom yang dimaknai sebagai kemuliaan.

“Jika diklat untuk mencerdaskan ASN Kementerian Agama konsisten dilaknakan, maka saya yakin akan lahir kemuliaan. Brain atau kecerdasan ini yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Tanpa brain kita akan ketinggalan,” papar Kaban menutup makna spiritual dari singkatan BDK.

Selanjutnya Kaban memberikan materi mengenai pembinaan pegawai sebagai bentuk refleksi atau muhasabah atas kegiatan diklat yang telah berlangsung selama ini. Muhasabah ini diharapkan mampu menghasilkan output berupa tindakan yang cerdas. []

 

diad/diad

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI