Guru dan Penyuluh Agama Adalah Garda Terdepan Kementerian Agama

14 Mar 2022
Guru dan Penyuluh Agama Adalah Garda Terdepan Kementerian Agama
Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Imam Safe’i menyampaikan arahan sekaligus membuka Kegiatan Pelatihan Metodologi Pembelajaran Angkatan V s.d. VIII dan Pelatihan Multimedia bagi Penyuluh Agama Angkatan V s.d. VIII melalui Zoom M

Jakarta (Balitbang Diklat)---Guru dan Penyuluh Agama menjadi garda terdepan menjalankan tugas-tugas Kementerian Agama, oleh karena itu perlu upaya untuk upgrade semua informasi, termasuk mengetahui regulasi dan kebijakan terkait profesi yang dijalani.

Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Imam Safe’i menyampaikan hal tersebut saat memberikan pengarahan sekaligus membuka Kegiatan Pelatihan Metodologi Pembelajaran Angkatan V s.d. VIII dan Pelatihan Multimedia bagi Penyuluh Agama  Angkatan V s.d. VIII melalui Zoom Meeting, Senin (14/03/2022).

Lebih lanjut, Kapus berpesan kepada 240 peserta untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan yang menunjang profesi masing-masing. “Kita seperti powerbank yang berfungsi men-charge dan butuh pula di-charge,” kata Kapus Imam.

Kepada para guru, Kapus berharap agar dapat menerapkan 4 M, yakni menantang, merangsang, menyenangkan, dan manfaat. “Pembelajaran menantang adalah yang berorientasi masa depan, karena yang kita didik akan hidup di masa depan. Poin merangsang maksudnya harus memberi stimulus siswa agar mau belajar dan mencari pengetahuan baru serta menjadikan anak didik menjadi seorang pembelajar selamanya,” ungkapnya.

Sementara menyenangkan yakni guru harus menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi para peserta didik. Terakhir, manfaat bagi peserta didik.

Kepada para penyuluh agama, Kapus Imam menekankan pentingnya multimedia dalam membantu tugas para penyuluh agama dalam menyampaikan bimbingan dan penyuluhan kepada kelompok binaan.

Menutup sambutan dan arahan, Kapus Imam berpesan kepada seluruh peserta yang mengikuti pelatihan selama enam belas hari ini supaya mencintai profesi yang sedang dilaksanakan di Kementerian Agama. “Bahagia selamanya, maka cintailah profesi Anda,” ujarnya. []

NR/diad

Penulis: Nasrulloh
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI