Guru Garda Terdepan Pencetak Generasi Bangsa yang Religius dan Moderat

12 Apr 2022
Guru Garda Terdepan Pencetak Generasi Bangsa yang Religius dan Moderat

Padang (Balitbang Diklat)---Program Pelatihan Penguatan Moderasi Beragama merupakan respon atas kejadian yang terjadi di tengah-tengah masyarakat terkait persoalan keberagamaan. Masih banyak di masyarakat yang memahami teks agama secara tekstual, bahkan bebas (liberal). Moderat itu jalan tengah, bukan pemahaman yang ekstrim kiri atau kanan.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat Helmi saat membuka Pelatihan Moderasi Beragama Angkatan III Bagi Guru Pendidikan Agama pada Sekolah (SD, SMP, dan SLTA), bertempat di Aula Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, Senin (11/4/2022).

“Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN menegaskan bahwa ASN memiliki 3 tugas utama sebagai pelaksana kebijakan dan pelayanan publik, pelayanan masyarakat, dan perekat persatuan bangsa. Seluruh ASN, bertugas dan berperan serta berfungsi sebagai pemersatu,” ujar Helmi.

“Saya mendukung dan berterima kasih kepada Pusdiklat Tenaga Teknis atas terselenggaranya Pelatihan Moderasi Beragama bagi Guru PAI di Provinsi Sumatera Barat ini. Saya mengajak kepada seluruh guru PAI untuk menjadi penggerak moderasi beragama karena  guru merupakan garda terdepan untuk mencetak penerus bangsa yang religius dan moderat,” ungkapnya.

Pada kesempatan ini, Helmi berpesan agar para peserta serius mengikuti pelatihan sampai tuntas. Guru agama memiliki peran penting dan strategis untuk memberikan pemahaman dan pengertian yang luas tentang Islam yang rohmatan lil alamin yang dapat menghargai perbedaan.

Sebelumnya, Ketua Panitia Muh Tamam dalam laporannya mengatakan pelatihan moderasi beragama  yang diikuti 30 orang guru PAI, baik SD, SMP, maupun SLTA di Kota Padang ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman para guru PAI tentang konsep moderasi beragama secara benar dan moderat sehingga mampu memberikan penguatan dan pembumian nilai moderasi beragama di sekolah yang lebih inklusif. Pelatihan dilaksanakan selama enam hari, 11-16 April 2022. (ucay/bas).

Penulis: Syukrilah
Editor: Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI