Hadapi Tantangan, Sesban: Analis Kebijakan dan Widyaiswara Wajib Tingkatkan Kompetensi

13 Feb 2025
Hadapi Tantangan, Sesban: Analis Kebijakan dan Widyaiswara Wajib Tingkatkan Kompetensi
Sekretaris BMBPSDM (Sesban), Prof. Achmad Zainul Hamdi dalam Pembinaan Pegawai Balai Litbang Agama Semarang, Kamis (13/2/2025).

Semarang (BMBPSDM)---Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) akan memberikan dukungan kepada para analis kebijakan serta widyaiswara untuk terus meningkatkan kompetensi dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Upaya tersebut dilakukan guna menghadapi tantangan pekerjaan yang semakin kompleks.

 

Hal tersebut disampaikan Sekretaris BMBPSDM (Sesban), Prof. Achmad Zainul Hamdi dalam Pembinaan Pegawai Balai Litbang Agama Semarang. Kegiatan mengusung tema ‘Penguatan Budaya Kerja ASN BerAKHLAK’.

 

Sesban Ahmad Inung, menginformasikan bahwa Kementerian Agama menyediakan program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) yang dapat dimanfaatkan oleh para pegawai untuk melanjutkan pendidikan.

 

"Beasiswa tersebut merupakan kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya di lingkungan Kementerian Agama," ujarnya di Semarang, Kamis (13/2/2025).

 

Sesban juga menambahkan bahwa dengan kompetensi yang lebih tinggi, para analis kebijakan dan widyaiswara diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam merumuskan kebijakan yang moderat serta relevan dengan perkembangan zaman.

 

“BIB merupakan program beasiswa yang diinisiasi oleh Kementerian Agama untuk memberikan kesempatan kepada pegawai negeri sipil di lingkungan Kemenag agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” katanya.

 

"Manfaatkan peluang ini dengan baik dan terus berupaya meningkatkan kapasitas diri demi kemajuan Kementerian Agama dan masyarakat Indonesia pada umumnya," imbuh Sesban.

 

Mengenai transformasi kelembagaan, Sesban Ahmad Inung mengatakan, transformasi akan diimbangi dengan program peningkatan kompetensi analis kebijakan, pengembangan kapasitas fungsional, dan penguatan supporting system.

 

"Program ini diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan peningkatan kemampuan seluruh pegawai sehingga dapat menjalankan fungsi kelembagaan secara optimal," tuturnya.

 

Mengakhiri sambutannya, ia mengingatkan bahwa transformasi kelembagaan ini merupakan langkah strategis untuk menjaga relevansi dan eksistensi BLA dalam pengembangan SDM yang adaptif terhadap perubahan kebijakan nasional.

 

"Dengan optimalisasi fungsi dan peningkatan kemampuan SDM, diharapkan BLA dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam dunia pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia," pungkasnya.

 

Budaya Kerja Kolaboratif Jadi Kunci

Senada dengan hal tersebut, Kepala Balai Litbang Agama Semarang Moch. Muhaemin mengatakan bahwa budaya kerja yang kolaboratif dan menyatu menjadi kunci utama dalam menghadapi berbagai tantangan organisasi.

 

"Tidak ada sekat di antara kita. Kita menyatu dan bersama-sama menghadapi hambatan dan tantangan. Mudah-mudahan ini menjadi budaya kerja kita dalam keseharian," ungkapnya.

 

Muhaemin mengingatkan pentingnya kesiapan dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan, termasuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Menurutnya, kerja sama dan kekompakan yang telah terjalin harus tetap dipertahankan demi keberlangsungan organisasi.

 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Nanang Slamet Murdiyat mengutarakan bahwa kebersamaan dan semangat baru sangat diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas kantor.

 

"Kita bersama-sama memiliki tugas untuk terus mengembangkan institusi ini. Di awal tahun, penting bagi kita untuk merefleksikan perjalanan yang telah dilalui dan bersiap menghadapi tantangan ke depan," ucap Nanang.

 

Nanang menambahkan bahwa kegiatan pembinaan ini, bertujuan untuk mempererat hubungan antarpegawai serta sebagai bentuk promosi dan motivasi dalam menghadapi tantangan di tahun yang baru.

 

"Kebersamaan dan semangat kerja yang tinggi akan menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan bersama," pungkasnya.

 

(Fathurozi)

Penulis: Fathurozzi
Sumber: BLA Semarang
Editor: Dewi Indah Ayu
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI