Ikon Budaya Ciayumajakuning sebagai Iluminasi Al-Quran Terjemah Bahasa Cirebon

14 Jul 2023
Ikon Budaya Ciayumajakuning sebagai Iluminasi Al-Quran Terjemah Bahasa Cirebon
Kapuslitbang LKKMO Prof. Dr. Arskal Salim GP pada Focus Group Discussion Persiapan Pentashihan dan Layout Al-Qur’an Terjemah Bahasa Cirebon di Hotel Grand Tryas, Cirebon (13/7/2023).

Cirebon (Balitbang Diklat)---Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menyelenggarakan “Focus Group Discussion Persiapan Pentashihan dan Layout Al-Qur’an Terjemah Bahasa Cirebon,” dari 13 sampai 14 Juli 2023, bertempat di Hotel Grand Tryas, Cirebon.

Dalam laporannya, Ketua Tim Penerjemahan Al-Qur’an ke dalam Bahasa Cirebon, Dr. H. Ahmad Yani, M.Ag menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan mandatori dari panitia pusat dalam hal ini Puslitbang LKKMO untuk menyiapkan desain iluminasi dan persiapan pentashihan Al-Qur’an terjemah Bahasa Cirebon.

Sebagai Ketua Penerjemahan, Ahmad Yani juga menyampaikan bahwa nantinya semua unsur ikon budaya yang berasal dari daerah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) akan dimoderasi menjadi kolaborasi iluminasi cover dan layout dalam Al-Qur’an terjemah Bahasa Cirebon.

“Kami sudah siap dan insyaAllah dalam waktu paling lambat 1 (satu) bulan ke depan Al-Qur’an bahasa Cirebon ini sudah selesai iluminasinya dan siap ditashih untuk kemudian dicetak dan dimanfaatkan oleh banyak orang,” tutur Yani.

Pada saat yang sama, mewakili Kepala Badan Litbang dan Diklat, Kapuslitbang LKKMO Prof. Dr. Arskal Salim GP, menyampaikan beberapa hal. Pertama, apresiasi yang tinggi diberikan kepada tim penerjemahan dan validasi terjemah Al-Qur’an ke dalam bahasa Cirebon yang sangat responsif dan mempunyai komitmen yang tinggi selama proses pelaksanaan kerja sama pekerjaan ini.  “Saya sangat senang kerja sama dengan tim penerjemahan Al-Qur’an bahasa Cirebon ini, timnya cekatan dan penuh dedikasi yang tinggi, saya ucapkan terima kasih banyak dan apresiasi yang setinggi-tingginya,” ujar Arskal.

Kedua, pekerjaan penerjemahan Al-Qur’an bahasa Cirebon ini ternyata tidak sekadar mengangkat bahasa daerahnya saja, tetapi juga simbol-simbol, seni, ornamen, bahkan ikon budaya yang mewakili identitas wilayah yang berbahasa Cirebon dapat dimunculkan melalui desain iluminasi cover dan layout Al-Qur’an bahasa Cirebon ini.

“Nanti kita akan banyak melihat ragam iluminasi budaya dari berbagai Al-Qur’an terjemah bahasa daerah dan saya sudah tidak sabar melihat keindahan kolaborasi ikon budaya Ciayumajakuning ini dalam cetakan Al-Qur’an terjemah bahasa Cirebon,” tutur Arskal Salim.

Ketiga, Al-Qur’an terjemah bahasa Cirebon ini dapat juga nantinya dicetak atau diperbanyak oleh pihak luar Kemenag dan secara khusus kami tawarkan kepada Pemerintah Daerah, BUMN atau pun pihak swasta lainnya untuk ikut serta memperbanyak Al-Qur’an ini yang nantinya dapat dibagikan kepada pondok pesantren, sekolah/madrasah, masjid-masjid serta lembaga pendidikan yang ada atau masyarakat wilayah Ciayumajakuning. "Hal itu sebagai upaya membumikan Al-Quran berbasis kearifan lokal, sekaligus menjaga kelestarian bahasa Cirebon," ungkap Kapuslitbang LKKMO.

Terakhir, untuk pencetakan Al-Qur’an ini sudah ada standarnya, baik ukuran layout maupun kertasnya. Kami berikan ijin pihak luar Kementerian Agama dapat ikut mencetak dan memperbanyak Al-Qur’an ini tetapi dengan kualitas standar cetak yang telah ditentukan oleh Kementerian Agama. “Kita menjaga kualitas hasil pencetakan, siapa pun bisa memperbanyak Al-Qur’an terjemah ini, tetapi dengan seijin Kemenag dan standar Kemenag dalam hal ini Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi,” pungkas Guru Besar UIN Jakarta tersebut.

Kegiatan ini, selain panitia Pusat, tim penerjemah, tim validasi terjemahan, juga dihadiri langsung oleh pihak perwakilan Keraton Cirebon, para kiai perwakilan pesantren dan desainer iluminasi yang juga pernah mendapatkan penghargaan Iluminasi terfavorit dari Kementerian Agama dalam Perlombaan Desain Iluminasi Cover Al-Qur’an Nusantara. (Abdul Muis/bas/sri)

Penulis: Abdul Muis
Editor: Abas/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI