Bogor (Balitbang Diklat)---Analisis Kebutuhan Pelatihan (AKP) yang akan dilaksanakan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat tahun ini akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Kegiatan AKP selalu ada setiap tahun karena sebagai salah satu indikator penilaian akreditasi lembaga. Kepala Pusdiklat Teknis Imam Safe’i  mengatakan pengolahan data AKP harus mudah, murah, manfaat, dan membuat ketagihan. Dengan aplikasi demikian, maka data yang diperlukan tidak tergantung pada pihak lain.  

Pernyataan tersebut disampaikan Imam dalam paparan materi pada kegiatan Sinkronisasi dan Penganggaran Pelatihan yang berfokus pada AKP Pusdiklat Teknis (07/04).  Kegiatan yang bertempat di Hotel Bogor Valley, 5 s.d. 8 April 2022, ini diikuti 20 peserta. Peserta kegiatan, selain berasal dari internal Pusdiklat Teknis, juga berasal dari BRIN dan Direktorat GTKM Dirjen Pendis.

Lebih lanjut, Imam menyerukan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi, karena orang hebat itu selalu punya gagasan berbeda, inovasi tiada henti, pemikiran yang canggih, dan bisa menjelaskan apa yang dikerjakan. “Tentu tidak mudah, dukungan super tim dengan pimpinan yang update adalah poin penting dalam mewujudkannya,” ujar Imam.

Pada kesempatan yang sama, Nailil Fijjar Widyaiswara Pusdiklat Teknis yang juga  narasumber kegiatan ini menyampaikan melahirkan aplikasi pengolah data lebih mudah daripada merawatnya. Aplikasi yang menjamur sekarang lebih bersifat parsial, berdiri sendiri-sendiri untuk memenuhi kebutuhan data tertentu. Tantangan bagi Pusdiklat Teknis melahirkan aplikasi yang bisa bersinergi dengan berbagai data yang bisa mengakomodir segala kebutuhan data lembaga. “Aplikasi AKP Pusdiklat Teknis  harus memiliki database yang kuat,” ungkapnya. (Rina/bas)