Implementasi Kurikulum 2013 MAPEL PAI di SMP

22 Feb 2019
Implementasi Kurikulum 2013 MAPEL PAI di SMP

Jakarta (22 Februari 2019). Hasil penelitian Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama tentang Implementasi Kurikulum 2013 MAPEL PAI di SMP (2018) mengungkapkan, pertama: pada komponen input implementasi K-13 secara keseluruhan berjalan belum optimal (76,3). Aspek ketersediaan perangkat (72,4) dan aspek  pemahaman guru hanya bernilai cukup (76,9) berkategori belum baik.  Sedangkan aspek pelatihan SDM guru sudah baik kondisinya (79,5).

Kedua, aspek ketersediaan perangkat meliputi ketersediaan RPP (70,1), ketersediaan buku pedoman guru (70,4), dan buku siswa memenuhi kualitas cetakan (70,9), ketersediaan pedoman  kurikulum 2013 (71,8), tingkat keterbacaan buku siswa (71,9), kelengkapan buku siswa (73,1), RPP dibuat dari hasil karya sendiri (74,2), penyusunan RPP berdasarkan kriteria yang telah ditentukan (77,1). Kesemua indikator  belum berkategori baik.

Ketiga, aspek pelatihan SDM guru ada 9 indikator yang berada pada kategori baik yakni: materi sesuai dengan SKL (88,5), materi merubah pola pikir (mindset)  (82,7), materi sesuai standar proses (82,5), materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan (82,5), materi memuat hal-hal baru dalam pelatihan dalam PBM (82,1), metode pelatihan seseuai tujuan K-13 (81,6), konsep pendekatan saintifik tersampaikan (81,4), petunjuk pembuatan RPP tersampaikan (80,9), dan metode pelatihan menyenangkan (80,7). Namun, ada juga 8  indikator yang  belum baik yakni indikator ketersediaan buku dalam pelatihan (67,8), waktu pelatihan (72,7), penggunaan alat peraga yang relevan (74,4), konsep penilaian otentik (77,6), penyampai materi (78,2), metode pelatihan (79,1), gambaran yang jelas dalam PBM sesuai Kurikulum 2013 (79,5), penguasaan materi oleh pelatih (79,8).

Keempat, aspek pemahaman guru sudah ada 2 indikator yang baik: pemahaman guru tentang penilaian akhir semester (81), dan pemahaman guru tentang penilaian tengah semester (80,6). Namun, ada juga 8 indikator yang  belum baik yakni indikator paham cara penyampaian kompetensi spiritual (79,6), pemahaman guru tentang penilaian harian (77,9), pemahaman guru tentang penilaian pembelajaran (77,3), pemahaman guru terhadap pedoman siswa (76,1), pemahaman tentang penilaian diri (74,7), pemahaman guru terhadap buku pedoman guru (74,6), pemahan guru tentang penilaian otentik (73,9), dan pemahanan guru tentang penilaian berbasisi fortopolio (73,3).

Hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa pada komponen proses terdiri dari aspek proses dan penilaian semuanya berkategori baik  (80,65). Pada aspek kegiatan belajar mengajar, ada indikator yang sudah baik yakni guru  merangkum dan  memberikan pengayaan (85,7), kemampuan guru dalam kegiatan pendahuluan PBM (82,7), kemampuan guru dalam kegiatan penutupan PBM (82,4), penguasaan materi pembelajaran (82,2), kemampuan guru dalam kegiatan inti PBM (81). Namun, ada juga 2 indikator yang  belum baik yakni kemampuan guru terhadap proses pembelajaran saintifik (75,2) dan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran remedial dan pengayaan (75,8).  Pada aspek penilaian hanya indikator kemampuan guru melakukan penilaian keterampilan dengan kategori baik. Sedangkan indikator pengetahuan (78,1) dan sikap (77,6) masih perlu ditingkatkan karena belum berkategori baik.

Selanjutnya, komponen output (aspek pengamalan siswa dan karakter siswa) diperoleh nilai 78,9. Hal ini belum berkategori baik. Pada aspek pengamalan siswa, masih ada 11 indikator  yang belum baik yakni: salat fardhu 5x  (79,1), bersegera wudhu ketika ada azan (78,5), salat jamaah (74,1), baca Alquran setiap hari (73,3), salat tepat waktu (72,8), menghadiri pengajian di sekolah (71,1), salat jamaah di masjid (70,8), menghatamkan Alquran (62,1), membaca Alquran dengan artinya (60,2), membaca surat-surat panjang dalam salat (60,1), siswa melaksanakan puasa sunnah Senen-Kamis (55,4). Sedangkan yang bernilai baik yakni melaksnakan puasa ramadhan (96,3), menghafal surat-surat pendek (87,6), orang tua menyuruh membaca Alquran (87), belajar ilmu untuk perbaikian bacaan tajwid (84,3), selesai wudhu baca doa (83,6), zikir setelah salat (82,7), memperhatikan hukum wajib ketika baca Alquran (82,3), dibimbing guru ketika baca Alquran (81,5).

Pada aspek pendidikan karakter kebangsaan, hasil penelitian mengungkapkan indikator religius (73,4), jujur (77,4), kreatif (78,2) dan rasa ingin tahu (78,8) masih belum baik kondisinya. Di sisi lain , ada 1 (satu) indikator yang berkategori sangat baik yakni indikator cinta damai (90,6) dan 13 (tiga belas ) indikator yang sudah berkategori baik yakni indikator toleransi (88,9), cinta tanah air (87,9), peduli sosial, semangat kebangsaan (87,4), kerja keras (86), demokrasi (85,8), peduli lingkungan (84,3), mandiri (84,2), gemar membaca (82,9), komunikatif (82,8), menghargai prestasi (82,4), tanggung jawab (82,2), dan kedisiplinan (81,6).

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa masih banyak aspek-aspek implementasi Kurikulum 2013 yang kualitas penyelenggaraannya belum optimal. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas implementasi Kurikulum 2013 hasil penelitian merekomendasikan, pertama: perlu adanya pendampingan secara intensif kepada guru PAI, baik administrasi pembelajaran maupun kegiatan belajar mengajar.Kedua, perlu mendukung KKG/MGMP dalam kegiatan peningkatan kompetensi Guru melalui penyediaan anggaran yang memadai. Ketiga, perlu adanya good will dari pemerintah dalam rangka pendampingan dan monitoring secara terpadu antara Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Penelitian ini menggunakan metode survei yang yang berlokasi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta di 11 propinsi: yaitu Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Riau, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tangah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan NTT serta melibatkan responden 197 SMP, 426 guru, dan 1184 peserta didik, 23  pengawas dan 11  Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (Kasi PAIS) Kementerian Agama Kota, dengan teknik sampelMultystage Random Sampling. (bas/ar).

 

Sumber foto: https://www.google.com

 

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI