Internalisasi Core Value BerAKHLAK dalam Spirit Ecotheology for Unity

Bogor (Pusbangkom MKMB) — Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen, Kepemimpinan, dan Moderasi Beragama (Pusbangkom MKMB) BMBPSDM Kementerian Agama menggelar Capacity Building dengan tema Ecotheology for Unity: Internalisasi Core Value BerAKHLAK. Kegiatan berlangsung pada 26—29 Mei 2025 di Wisma Tugu, Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Dalam arahannya, Kepala BMBPSDM Muhammad Ali Ramdhani menekankan pentingnya internalisasi nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam budaya kerja ASN.
“Kepuasan bergantung pada ekspektasi. Maka mengelola ekspektasi menjadi penting, baik dari sisi penyedia maupun penerima layanan,” ujar Ramdhani di Bogor, Senin (26/5/2025).
Ia menambahkan, pengukuran kerja yang akuntabel harus dilakukan secara jelas dan berulang agar dapat divalidasi secara objektif. “Kadang detail membuka celah kesalahan, tapi justru di sanalah ruang kita memperbaiki diri,” ucapnya.
Kaban Dhani juga mengutip pemikiran sosiolog Talcott Parsons tentang paradigma AGIL (Adaptation, Goal Attainment, Integration, dan Latency) serta menyebutkan pandangan Charles Darwin dan Albert Einstein terkait pentingnya adaptasi terhadap perubahan.
“Mereka yang terus belajar adalah pemilik masa depan,” tuturnya, menekankan pentingnya kompetensi dan daya adaptasi sebagai bekal menghadapi disrupsi.
Mengenai nilai kolaboratif, Kaban Dhani juga menyebut kolaborasi sebagai kekuatan kolektif. “Dua orang penakut bisa menjadi pemberani ketika mereka bersatu. Kolaborasi adalah cara kita menutup kekurangan dan membangun kekuatan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa tema ecotheology yang diangkat bukan hanya mendorong sinergi internal, tetapi juga meningkatkan kepedulian ASN terhadap isu-isu lingkungan dan sosial sebagai bagian dari spiritualitas kerja.
Sebelumnya, Sekretaris BMBPSDM Ahmad Zainul Hamdi dalam sambutannya menyampaikan bahwa era kerja saat ini menuntut sinergi dan kolaborasi tim. “Kita tidak lagi berada di era kerja individual. The power of we adalah kunci,” tegasnya.
Ia menambahkan, menjaga kualitas ASN menjadi tanggung jawab bersama. “Barang berkualitas bisa rusak jika tidak dijaga. Kita bertanggung jawab menjaga mutu ASN agar tetap capable. Kalau tidak, itu jadi titik fatal. Dan tidak ada yang lebih bertanggung jawab selain kita sendiri,” tuturnya.
Kegiatan diikuti 102 pegawai dari lingkungan Pusbangkom MKMB. Capacity building tersebut diharapkan memperkuat soliditas tim, menginternalisasi nilai-nilai ASN BerAKHLAK, dan meningkatkan kapasitas pegawai dalam menghadapi tantangan perubahan zaman.
(Jafar SH)