Jelang Reakreditasi Jurnal Edukasi, Semua Artikel Harus Berbahasa Inggris!

19 Feb 2024
Jelang Reakreditasi Jurnal Edukasi, Semua Artikel Harus Berbahasa Inggris!
Sesban Arskal Salim (tengah dari arah kanan) pada kegiatan reakreditasi Jurnal Edukasi di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Ahad (18/2/2024) petang.

Tangerang Selatan (Balitbang Diklat)---Sekretaris Badan (Sesban) Litbang dan Diklat Prof Dr M Arskal Salim GP mendorong tim Jurnal Edukasi agar berani menayangkan artikel berbahasa Inggris untuk keseluruhan artikel yang akan terbit. Dengan menggunakan bahasa Inggris, jurnal akan semakin tinggi reputasinya.

 

Hal tersebut dikatakan Sesban Arskal saat didaulat memberi penguatan sekaligus membuka resmi kegiatan reakreditasi Jurnal Edukasi di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Ahad (18/2/2024) petang.

 

“Satu hal yang sangat fundamental menurut saya adalah bahasa. Kalau ini masih ada bahasa Indonesia untuk bertahan di Sinta 2 sepertinya akan berat. Makanya publikasi Jurnal Edukasi volume ke-22 Nomor 1 Tahun 2024 harus in English,” tegasnya.

 

“Jurnal Lektur juga begitu. Begitu dia melihat Dialog jatuh akreditasinya, Lektur langsung berbenah,” sambung Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini. 

 

Sesban mengingatkan agar seluruh artikel diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Sebab, tersedia anggaran untuk menerjemahkannya bagi para penulis. Selain itu, mereka juga mendapatkan honor dari menulis di Jurnal Edukasi.

 

“Masa iya nggak mau nerjemahkan. Kalaupun nanti terjemahannya masih jelek, nggak apa-apa. Kita carikan copy editor yang bisa membahasakan ulang dan membaguskan. Karena naskah sudah masuk,” tandasnya.

 

Dalam kesempatan itu, Sesban juga mewanti-wanti agar tim Jurnal Edukasi mengantisipasi jika ada penulis yang tiba-tiba menarik artikelnya setelah proses panjang yang telah dilalui.

 

“Jangan juga kita sudah datangkan copy editor dari awal dan tulisan sudah bagus, dia tarik tulisan itu dan dikirim ke jurnal lain. Itu terjadi,” ungkapnya.

 

“Coba terjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Biar ada effort dari sana. Karena kalau kita langsung intervensi effort dari kita, tiba-tiba begitu sudah jadi malah ditarik. Nah, hal-hal kayak gini secara teknis perlu diantisipasi,” sambung Sesban.

 

Di akhir paparan, pria asal Makassar Sulawesi Selatan ini kembali berpesan khususnya bagaimana delapan naskah untuk volume 22 Nomor 1 Tahun 2024 ini all in English, semuanya berbahasa Inggris. 

 

Sebelumnya, Kasubbag TU Puslitbang Penda, Irhason, dalam laporannya mengatakan bahwa pada pekan kemarin menerjunkan tim ke lapangan untuk bencmarking atau studi banding dalam hal pengelolaan jurnal yang sudah terindeks Scopus.

 

“Antara lain di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, UIN KH Saifuddin Zuhri Purwokerto, serta IPB,” paparnya.

 

“Dengan komitmen dan kerja keras bersama, Puslitbang Penda optimis dapat melewati proses reakreditasi dengan sukses, serta menjaga kualitas dan reputasi Jurnal Edukasi di tingkat nasional maupun internasional,” harap Irhason.

 

Kegiatan persiapan akreditasi Jurnal Edukasi yang dihadiri 25 orang ini digelar di Nemuru Hotel Ciputat Bailey’s City, Ciputat, Jl. Dewi Sartika No.31, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Agenda itu dijadwalkan tiga hari, Ahad-Selasa, 18-20 Februari 2024. (Ova/bas/sri)

   

 

 

Penulis: Musthofa Asrori
Sumber: Ova
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI