Kaban Ungkap Kondisi Daya Saing SDM Indonesia di Tingkat Global

17 Okt 2023
Kaban Ungkap Kondisi Daya Saing SDM Indonesia di Tingkat Global
Kaban Suyitno pada kegiatan Reformulasi Pelatihan Kementerian Agama yang diselenggarakan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan di Bogor, Senin (16/10/2023).

Bogor (Balitbang Diklat)--- Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Prof. Suyitno mengatakan peningkatan SDM Kemenag harus fokus dan mengacu pada isu internasional atau global dengan melakukan benchmar dan referensinya atau tantangannya pada global standard.

“Salah satu indikator untuk mengukur bakat SDM suatu negara, yang dikaitkan dengan daya saingnya ialah Global Talent Competitiveness Index (GTCI),” ujar Kaban saat memberikan arahan pada kegiatan Reformulasi Kediklatan, di Bogor, Senin (16/10/2023).

Menurut Kaban, untuk melihat gambaran isu-isu internasional atau isu global terhadap kompetensi SDM, terdapat enam pilar yang mestinya menjadi tolok ukur. Seperti yang dikutip dari INSEAD, Pertama, enable, yaitu kemampuan menciptakan iklim kondusif dalam bersaing.

“Kedua, attrack, yaitu kemampuan SDM berkualifikasi tinggi dari dalam dan luar negeri. Ketiga grow, yaitu kemampuan meningkatkan kompetensi melalui diklat. Keempat, retain, kemampuan mempertahankan bakat. Kelima, vocational and technical skill, yaitu kemampuan keterampilan teknis, dan keenam, global knowledge, yaitu sebuah kemampuan tingkat tinggi dalam wawasan global,” ungkapnya.

Dari semua itu, menurut Kaban, yang terpenting adalah adalah global Knowledge. Karena tantangannya harus pada global standard. Kalau ini menjadi referensi, ada target yang bisa kita mimpikan untuk menuju ke sana.

“Menurut Indeks Daya Saing SDM Indonesia (GTCI), kita mempunyai pekerjaan rumah dan tantangan besar, terutama untuk meningkatkan talenta profesioanl berkualifikasi tinggi, baik yang berasal dari proses pembinaan dalam negeri maupun rekrutan luar negeri,” sambungnya.

Isu terkini dalam pengembangan SDM dan daya saing, Kaban mengidentifikasi tiga hal. Pertama, pembibitan SDM. Kedua, pengembangan SDM profesional, dan ketiga penguatan SDM unggul.

“Dengan menggunakan standar GTCI, saya ingin memberikan gambaran supaya ini bisa kita dijadikan benchmark, agar kita tidak tertinggal dan memiliki daya saing secara global,” pungkas Kaban.  (Barjah/bas/sri)

Penulis: barjah
Editor: Abas/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI