Kemenag Menyasar 86 Ribu Madrasah dan Perguruan Tinggi Islam melalui Training of Facilitator IKM

27 Sep 2023
Kemenag Menyasar 86 Ribu Madrasah dan Perguruan Tinggi Islam melalui Training of Facilitator IKM
Kaban Suyitno pada kegiatan Training of Facilitator (TOF) Implementasi Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan di Ciputat (25/9/2023).

Ciputat (Balitbang Diklat)---Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama melalui kolaborasi Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan dan Direktorat Madrasah menyelenggarakan pelatihan Training of Facilitator (TOF) Implementasi Kurikulum Merdeka. 

Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementeriana  Agama, Prof. Suyitno, sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. "Kita harus memastikan bahwa IKM harus dipahami dengan baik, dengan menyasar 86 ribu madrasah dan mampu meningkatkan literasi, numerasi, dan sains peserta didik agar tidak terjebak oleh dokumen dan administrasi pendidikan,” ujar Kaban saat membuka kegiatan tersebut di Ciputat, Senin (25/9/2023). 

Menurut Kaban, Implementasi Kurikulum Merdeka merupakan solusi terhadap masalah pendidikan dan memberikan keleluasaan kepada guru untuk menentukan kegiatan pembelajaran.

"Secara substantif, kurikulum sesungguhnya adalah guru atau dosen. Kitalah yang menentukan bagaimana kegiatan pengajaran di ruang kelas dan mengetahui kebutuhan anak didik terhadap kegiatan ekstrakurikuler atau intrakurikuler, bahkan kedua orang tua anak didik harus terlibat sejak dini sebagai mitra strategis lembaga pendidikan,”  ungkap Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini.

"Saya juga ingin memberikan penekanan pasca selesainya pelatihan ini dan mengawal program ini agar dapat disampaikan ke masyarakat dan mampu menyasar 86 ribu madrasah dengan melahirkan fasilitator loka,” kata Kaban mengakhiri sambutannya.

Sebelumnya, Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki, melaporkan setelah melalui penyaringan TAC dan wawancara, ada 90 peserta yang dinyatakan lolos, 45 orang dari pengawas madrasah, 38 dosen dari Perguruan Tinggi Keagamaan, dan 7 widyaiswara dari Balai Diklat Keagamaan.

Kegiatan ini, kata Mastuki, merupakan tahapan yang ketiga, setelah melalui pelatihan berbasis online atau asycronus (MOOC Pintar) dan pelatihan offline yang telah dilaksanakan di 16 titik di lokasi Balai Diklat Keagamaan dan Loka Diklat dengan sebaran 446 madrasah.  (Rizal/bas/sri)

   

 

 

Penulis: Rizal
Sumber: Rizal
Editor: Abas/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI