Kemenag Susun Naskah Kebijakan Urgensi Moderasi Beragama Siswa di Sekolah

28 Jul 2023
Kemenag Susun Naskah Kebijakan Urgensi Moderasi Beragama Siswa di Sekolah
Kaban Suyitno pada Workshop Peningkatan Layanan Kehidupan Beragama di Kalangan Siswa Tahun 2023 yang diselenggarakan Puslitbang Penda di Depok, Jumat (28/7/2023).

Depok (Balitbang Diklat)---Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat (Balitbang Diklat) Kementerian Agama menyelenggarakan kegiatan Workshop Peningkatan Layanan Kehidupan Beragama di Kalangan Siswa Tahun 2023.

Kegiatan ini untuk mereviu draf naskah kebijakan Urgensi Pendidikan Moderasi Beragama sebagai Strategi dalam Peningkatan Layanan Kehidupan Beragama Siswa di Sekolah.

Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Prof. Suyitno dalam arahannya mengatakan bahwa bicara tentang Moderasi Beragama (MB) sangat kompleks dan komparasinya juga banyak, baik dari dalam maupun luar negeri. Kalau kita memotret siswa tidak bisa lepas dari berbagai riset yang dilakukan sebelumnya.

“Penerapan Moderasi Beragama tidak cukup dengan sosialisasi, tetapi juga penguatan Moderasi Beragama di kalangan siswa perlu dilakukan melalui media sosial, kompetisi film pendek, TikTok Moderasi Beragama, dan lain-lain,” ujar Kaban di Depok, Jumat (28/7/2023).

Belakangan ini, kata Kaban, sumber utama pembelajaran Gen Z itu media sosial, bukan dari guru-gurunya. Sumber belajar mereka pun sudah transformatif dari konvensional ke digital.

Sebelumnya, Kapuslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Mohsen Alaydrus mengatakan penyelenggaraan workshop ini untuk menghadirkan naskah kebijakan atau policy paper tentang urgensi dan evaluasi implementasi pendidikan Moderasi Beragama dan strategi peningkatan layanan kehidupan beragama siswa.

“Berharap melalui workshop ini, draf yang sudah dilakukan kajian dengan beberapa tahapan-tahapan mampu memastikan pentingnya peran Moderasi Beragama sebagai sebuah strategi peningkatan layanan kehidupan beragama bagi siswa di sekolah,” katanya.

Pada kesempatan ini juga, lanjut Mohsen, kita akan lebih perdalam dan mempertajam naskah kebijakan yang ada dengan memberikan kontribusi pemikiran yang konstruktif di dalam kesempurnaan naskah yang ada ini.

“Kita ingin meyakinkan program Moderasi Beagama ini memberikan efek terhadap masyarakat. Selain itu juga, kita harus mampu meyakinkan bahwa program ini betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga program Moderasi Beragama ini sangat penting ke depannya,” ungkapnya.

Workshop yang dislenggarakan pada 28-29 Juli 2023 di Savero Hotel Depok ini, diikuti 50 peserta terdiri dari peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), para guru, pengawas, dan kepala sekolah dari wilayah Jabodetabek. (Barjah/bas/sri)

Penulis: Barjah
Editor: Abas/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI