Kepala Badan: Temu Riset IX Mirip “Festival”

21 Jul 2011
Kepala Badan: Temu Riset IX Mirip “Festival”

Bandung, (21/7) – Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama kembali menggelar Temu Riset Keagamaan Nasional IX, yang kali ini diadakan di Hotel Grand Serela, Bandung. Tema yang diangkat adalah “Peningkatan Kualitas Riset Kebijakan di Bidang Agama dan Strategi Pendayagunaannya”. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 19 – 22 Juli 2011, yang mempertemukan para peneliti di lingkungan Kementerian Agama.

 

Dalam sambutannya, Kepala Badan mengatakan Temu Riset ini mirip dengan “festival” karena beragamnya judul penelitian yang diusung oleh para peneliti dengan latar belakang yang berbeda pula.

Kepala Badan juga mengungkapkan betapa seringnya Badan Litbang dan Diklat dimintai pendapat dan terlibat aktif dalam penggodokan perumusan kebijakan bidang agama, terutama dalam hal-hal yang krusial seperti dalam penerapan PBM, kasus NII, dan Ahmadiyah.

Beberapa harapan yang disampaikan beliau pada acara ini adalah pemanfaatan riset untuk bahan kebijakan. Hal tersebut hanya dapat dicapai antara lain melalui meningkatkan topik -topik yang aktual/relevan dengan kebutuhan kelembagaan maupun tuntutan masyarakat. Artinya, perlu disadari bahwa watak untuk riset kebijakan itu sangat kondisional.

Selain itu, dan yang tak kalah pentingnya adalah melakukan diversifikasi metodologi dari para peneliti. Salah satu upaya yang dilakukan Badan Litbang dan Diklat adalah memberikan beasiswa untuk para peneliti, baik yang concern terhadap tema-tema kehidupan keagamaan, pendidikan agama dan keagamaan, lektur dan khazanah keagamaan maupun kajian Al-Quran.

Forum ini juga dimanfaatkan oleh Badan Litbang dan Diklat untuk meningkatkan koordinasi, konsultasi, dan sharing pengalaman dengan lembaga/unit kelitbangan di lingkungan Kementerian Agama dalam

rangka optimalisasi pemanfaatan hasil-hasil riset bagi pengambilan kebijakan. Menteri Agama dalam berbagai kesempatan bahkan telah mengamanatkan kepada Badan Litbang dan Diklat agar mampu tampil sebagai "garda terdepan" dalam penyediaan bahan kebijakan di bidang agama yang berbasis hasil riset. (RB)

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI