Layanan Pendidikan Agama pada SMK Bakti Kota Pangkalpinang Bangka Belitung

27 Nov 2017
Layanan Pendidikan Agama pada SMK Bakti Kota Pangkalpinang Bangka Belitung

Jakarta (27 November 2017). Hasil penelitian Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama tentang Layanan Pendidikan Agama pada SMK Bakti Kota Pangkalpinang Bangka Belitung (2016) menunjukkan di SMK Bakti Pangkalpinang, peserta didik  tahun 2015 berjumlah  657, 299 laki-laki dan 358 perempuan. Mereka memeluk salah satu dari 6 (enam) agama yang ada.

Pemeluk agama Buddha berjumlah 233 orang (35,46 %), pemeluk  agama Konghucu 130 (19,79 %), pemeluk  agama Kristen 114 orang (17,35  %), pemeluk  agama Katholik 103 orang (15,68 %), pemeluk  agama Islam  76 orang (11,56 %), dan pemeluk  agama Hindu satu orang ( 0,15 %).

Layanan pendidikan agama di sekolah ini dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur mencakup Pendidikan Agama Buddha, Pendidikan Agama Kristen, Pendidikan Agama Katholik,  dan Pendidikan Agama Islam. Sementara itu, Pendidikan Agama Konghucu dan Pendidikan Agama Hindu tidak diadakan di sekolah ini.

Peserta didik beragama Konghucu mengikuti Pendidikan  Agama Katolik dan Buddha, sedangkan peserta didik beragama Hindu mengikuti Pendidikan Agama Buddha. Namun, terkadang peserta didik beragama Hindu mengikuti kegiatan keagamaan di Pura untuk belajar kepada tokoh agama Hindu di sana.

Guru pendidikan agama di sekolah ini berjumlah 11 orang, 2 guru pendidikan agama Islam, dan masing-masing 3 guru pendidikan agama Kristen, guru pendidikan agama Katholik, serta guru pendidikan agama Buddha. Tidak terdapat guru pendidikan agama Konghucu dan Hindu di sekolah ini. 

Pendidikan Agama Islam dilaksanakan pada jam efektif sebagaimana jadwal pelajaran pada umumnya. Pendidikan Agama Kristen, Pendidikan Agama Katholik, dan Pendidikan Agama Buddha dilaksanakan setiap Jumat siang, di luar jam pelajaran sebagaimana jadwal pelajaran lainnya.

Tempat ibadah yang ada berupa musala terletak di dalam kompleks sekolah. Namun, buku pelajaran Pendidikan Agama untuk pegangan siswa dirasakan masih sangat kurang. (bas/wan)

 

Sumber foto: https://www.google.co.id

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI