Libatkan Semua Pihak Kawal Output dan Outcome Pelatihan

15 Mei 2023
Libatkan Semua Pihak Kawal Output dan Outcome Pelatihan
Kaban Suyitno membuka pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas (IKMBK) di hadapan seluruh peserta pelatihan melalui zoom meeting, di Jakarta, Senin (15/5/2023).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat (Balitbang Diklat) Kementerian Agama, Prof. Suyitno, mengatakan kegiatan pelatihan secara offline maupun online bisa berhasil secara maksimal dengan melibatkan pemberdayaan berbagai pihak. Tidak hanya diukur oleh berapa jumlah alumninya, berapa banyak sasarannya, tetapi yang lebih penting semua pihak yang terlibat bisa mengawal output dan outcome pelatihan tersebut.

"Dengan melibatkan pengawas, kepala madrasah, kasi, dan juga Balai Diklat Keagamaan (BDK), ini merupakan ekosistem dalam program penguatan kompetensi yang sesungguhnya,” ujar Kaban.

Hal tersebut disampaikan Kaban Suyitno saat membuka pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas (IKMBK) di hadapan seluruh peserta pelatihan melalui zoom meeting, di Jakarta, Senin (15/5/2023).

Kaban mengemukakan Balitbang Diklat sudah bertransformasi menjadi Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM). Lalu melakukan inovasi-inovasi termasuk model pelatihan berbasis komunitas.

Namun, pelatihan yang dilakukan secara konvensional belum sepenuhnya berimplikasi besar terhadap perubahan. Karena itu, Kaban minta kepada para widyaiswara agar ekosistem pelatihan yang melibatkan berbagai pihak tadi dikontrol. 

"Betulkah setiap model pelatihan yang kita lakukan berdampak langsung? Misal, kalau guru terhadap siswanya, sehingga kemudian before-after-nya bisa kelihatan," tanya Kaban.

Kaban menekankan, inisiasi yang dirancang Pusdiklat Teknis ini menjawab problem. Jangan dianggap sebagai sesuatu yang sifatnya business as usual, sehingga tidak ada tanggung jawab kepada stakeholder yang lain, terutama yang berkaitan langsung dengan pendidikan.

"IKM merupakan barang baru, disadari belum semuanya kita sasar, karena latihan kita sifatnya masih konvensional," ungkap Kaban.

Kita, lanjut Kaban, melakukan inovasi melalui model pelatihan berbasis Massive Online Open Courses MOOC). Dengan MOOC, pelatihan IKMBK bisa menyasar lebih banyak pesertanya.

"Dengan proses selektif diharapkan dengan model latihan ini bisa menjangkau peserta dengan jumlah yang cukup besar, dan waktu yang jauh relatif lebih longgar," ucapnya.

Di akhir arahannya,  Kaban menegaskan dalam peningkatan kompetensi ini sudah ribuan orang dalam waktu yang sama mengikuti pelatihan. “Dari sisi efisiensi waktu dan anggaran, ini memberikan dampak yang sangat luar biasa. Jangan sampai pelatihan yang sudah dirancang secara inovatif ini disia-siakan,” pungkasnya. (Barjah/bas/sri)

Penulis: Barjah
Editor: Abas/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI