Matangkan Perhelatan Akbar Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika, Kemenag Gandeng K/L Lain

30 Mei 2023
Matangkan Perhelatan Akbar Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika, Kemenag Gandeng K/L Lain

Jakarta (Balitbang Diklat)---Badan Litbang dan Diklat (Balitbang Diklat) Kementerian Agama (Kemenag) terus mematangkan rencana perhelatan akbar Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika (KMBAA), yang terinspirasi dari sejarah Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung.

Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Prof. Suyitno Kembali mengadakan Rapat Pimpinan (Rapim) dengan agenda mendengarkan berbagai masukan dari pihak eksternal Kemenag, yaitu perwakilan dari Kementerian Luar Negeri dan Kemenko PMK.

“Konferensi moderasi beragama sebagai sebuah tema besarnya, dan Asia Afrika itu sebagai lokus wilayahnya,” ucap Kaban dalam arahannya di Jakarta, Senin (29/5/2023).

Reasoning pertamanya, kata Kaban, bahwa negara Asia Afrika itu dulu bersama-sama berjuang saling mengakui kemerdekaannya, dan Bandung sebagai simbol untuk menggerakkan atau menyadarkan tentang penguatan kemerdekaan.

“KAA yang dilaksanakan di Bandung waktu itu, dapat menjadikan komunitas baru, serta penguatan baru, dan menurut catatan itu menjadi bagian dari sejarah,” katanya.

Kaban merasa khawatir kalau ini (moderasi beragama) urusan Kementerian Agama saja. Padahal kalau bicara agama pasti di semua K/L (Kementerian/Lembaga) mempunyai kepentingan yang sangat general dan strategis.

“Moderasi beragama ini sudah masuk di RPJMN-nya Bappenas, berarti sudah menjadi tugas bersama setiap K/L,” Sambungnya.

Konferensi moderasi beragama ini sangat strategis, berkaitan dengan hubungan kemanusiaan yang lebih prinsip di tengah negara-negara yang sedang dilanda masalah perekonomian, radikalisme, dan lainnya.

“Agama itu bukan problem, tetapi sebagai jembatan. Agama itu harus dilihat sebagai sebuah normativitas, yang bisa everything is all issues. Isu apapun bisa dimasuki agama, seperti isu ekonomi, pendidikan, apalagi isu perdamaian,” tegasnya.

Pada rapim tersebut, Kaban mengutarakan keinginannya untuk mencari tokoh-tokoh yang dapat memperjuangkan Moderasi Beragama (MB), menggambarkan atau berkontribusi nyata, dan solutif serta bukan provokatif. 

Terakhir, kaban berharap, dilaksanakannya road to atau pra kegiatan menuju KMBAA ini dilakukan kegiatan pra konferensi. “Misalkan dengan festival film, kegiatan seni, pameran, dan konser moderasi beragama,” pungkasnya.

Sebelumnya, Isman Pasha perwakilan Kemenlu, sangat mendukung kegiatan ini. Menurutnya, kita perlu menyerukan moderasi beragama ini keluar tidak hanya di dalam negeri saja.

Sementara itu, perwakilan dari Kemenko PMK mengutarakan bahwa konferensi ini bisa mengubah image gedung tersebut menjadi api Bandung, yaitu api untuk semangat perubahan. (Barjah)

Sumber: Barjah
Editor: Abas/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI