Menag: Al-Qur'an Diturunkan untuk Melangitkan Kembali Umat Manusia

18 Mar 2025
Menag: Al-Qur'an Diturunkan untuk Melangitkan Kembali Umat Manusia
Menag Nasaruddin Umar pada Peringatan Nuzulul Qur'an Tingkat Kenegaraan Tahun 1446 H/2025 M di Auditorium HM. Rasjidi, Gedung Kementerian Agama di Jakarta, Senin malam (17/3/2025).

Jakarta (BMBPSDM)---Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama Muhammad Ali Ramadhani serta para pejabat eselon 1 lainnya menghadiri Peringatan Nuzulul Qur'an Tingkat Kenegaraan Tahun 1446 H/2025 M di Auditorium HM. Rasjidi, Gedung Kementerian Agama di Jakarta. 

 

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dalam pesannya mengatakan bahwa Al-Qur'an diturunkan dan membumi untuk melangitkan kembali umat manusia. 

 

Pada mulanya, manusia itu makhluk langit turun ke bumi, dan Al-Qur'an itu berfungsi sebagai surat undangan Tuhan untuk pulang kembali ke kampung halaman aslinya umat manusia.

 

"Al-Qur'an juga berfungsi sebagai tiket untuk memasuki surga, mendekati dan akrab dengan Al-Qur'an merupakan modal dasar untuk kembali ke pangkuan Allah SWT," ujar Menag di Jakarta, Senin malam (17/3/2025).

 

Menurut Menag, tidak ada artinya kita membumikan Al-Qur'an kalau tidak mampu melangitkan kembali umat manusia

 

"Semoga hikmah nuzulul Qur'an memberikan kesadaran dan hikmah kolektif kita semua untuk memelihara cinta kasih antar sesama seperti yang dipesankan Al-Qur'an, rahmatan lil ‘alamin," terangnya. 

 

Peringatan Nuzulul Qur'an ini juga menghadirkan penceramah Said Agil Husin Al Munawar (Menteri Agama periode 2001-2004). Dalam pesannya, ia menyebut bahwa Al-Qur'an sebagai wahyu yang terakhir diturunkan kepada nabi dan rasul yang terakhir pula. 

 

Menurutnya, Al-Qur'an diyakini sebagai kalamullah yang lengkap dan sempurna. Di antara kesempurnaannya itu adalah menjawab semua permasalahan umat

 

Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman dalam hidup. "Banyak peranan Al-Qur'an di dalam kehidupan," ungkapnya. 

 

"Al-Qur'an sebagai petunjuk spiritual dan sumber utama ajaran Islam, memainkan peran yang sangat penting dalam pengembangan spiritual," sambungnya. 

 

Menurutnya, seorang muslim yang membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur'an, dapat mencapai kedekatan dengan Allah subhanahu wa ta'ala sebagai penciptanya. 

 

Selain itu, lanjut Said Agil, Al-Qur'an bukan sekadar kitab suci, tetapi juga merupakan pedoman utama dalam kehidupan seorang muslim. "Mengamalkan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari akan membawa keberkahan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat," tuturnya. 

 

Pada kesempatan tersebut, Said Agil juga mengulas istilah tafsir ekologisi tentang khalifah, dan green live style yang menghubungkan konsep khalifah dalam Islam sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan hidup di bumi

 

Menurutnya, dalam Islam konsep ini tercermin pada ayat-ayat Al-Qur'an untuk mengingatkan manusia tentang tanggung jawabnya agar menjaga alam semesta sebagai wujud amanah dari Allah subhanahu wa ta'ala. 

 

"Konsep khalifah di dalam Al-Qur'an sangat kayak makna dan memiliki implikasi luas. Dalam kehidupan, konsep ini mengingatkan manusia akan tanggung jawabnya sebagai wakil Allah di muka bumi," ucapnya. 

 

Dalam Islam, lingkungan hidup juga memiliki kedudukan yang sangat penting karena merupakan ciptaan Allah yang harus dijaga dan dimanfaatkan dengan baik. 

 

"Prinsip green style dalam Islam seperti gaya hidup ramah lingkungan, sangat sejalan dengan ajaran Islam yang mengutamakan kesederhanaan, kebersihan, dan kelestarian alam," Kata Said Agil. 

 

Terakhir, ia mengajak kepada seluruh umat Islam untuk tidak berlebihan dalam menggunakan sumber daya alam dan untuk menjaga keberlanjutan hidup di muka bumi. 

 

Barjah

 

Penulis: Barjah
Sumber: Barjah
Editor: Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI